chapter 24

861 133 22
                                    

Hari-hari di kantor dilalui Jungkook dengan hati yang tidak tenang. Sejak kedatangan Yoongi dua hari yang lalu, istrinya terkesan lebih murung dan diam. Jungkook tahu kalau kemungkinan besar Seokjin masih merasa sedikit kecewa dengan keputusannya, tapi Jungkook tidak mau mengambil risiko apapun yang akan membahayakan baik istri ataupun bayi mereka.

Siang ini dia baru saja selesai meninjau
beberapa berkas dari pelamar baru yang hendak bekerja di kantornya. Jungkook ingin tahu sendiri bagaimana latar belakang semua kandidat sehingga saat proses interview nanti dia bisa menentukan sendiri kualitas dan keahlian yang mereka punya dalam berbisnis.

Netra hitamnya melirik ke arah bingkai
foto yang ia letakkan di sudut meja. Jungkook meraih benda itu lalu menatap sendu kepada istrinya yang tersenyum di dalam foto itu.

Seokjin nya kini sedang murung sekali,
sangat berbeda dengan foto tersebut.
Semalam Jungkook mencari di internet
tentang mood orang hamil di trimester
ketiga dan sepertinya Seokjin sedang
mengalami perubahan emosi yang hebat.

Dua hari ini dia terbukti terlihat sedih dan menjauhinya seperti seorang musuh.

Jungkook meletakkan kembali bingkai itu. Dia menggeser kursi putarnya mendekat ke arah komputer lebar miliknya lalu dengan iseng mencari nama Seokjin di papan pencarian.
Beberapa detik kemudian, wajah sang istri langsung muncul begitu saja. Jungkook tidak tahu ada berapa, tapi ia bisa melihat lebih dari dua puluh foto Seokjin yang tersebar di internet. Senyumnya indah, tatapannya
sejuk, pose yang ia tunjukkan sungguh
profesional. Jungkook akui istrinya memang seorang model yang berbakat dan cantik. Dia merasa bangga karena memiliki istri yang menjadi idaman semua pria. Jungkook merasa hebat dengan kehadiran Seokjin disisinya.

Akan tetapi, pekerjaan ini sungguh
berisiko pada seseorang yang sedang hamil sepertinya ditambah belum lama ini Seokjin sakit-sakitan sampai pendarahan sehingga memaksanya harus terus dirumah seharian. Jungkook hanya takut kalau kejadian seperti itu akan terulang dan mengancam nyawa Seokjin dan bayi di kandungannya. Ini adalah bentuk antisipasi yang Jungkook lakukan, tapi dia tidak tega membuat Seokjin terus merasa kecewa seperti itu.
Cukup lama dia menyelami foto-foto
yang dilakukan Seokjin selama ia menjadi peraga busana sampai akhirnya memilih jalan tengah yang kemungkinan akan sedikit membuat Seokjin senang.

Jungkook mengambil ponselnya, dia mencari nomor Yoongi yang ia dapatkan dari ponsel Seokjin semalam. Pria itu memutuskan untuk bertemu dengannya agar masalah ini tidak berlarut-larut cukup lama.

Yoongi memenuhi janji temu dengan Jungkook di siang hari itu. Menuju alamat cafe yang diberikan Jungkook, dia pun segera berangkat menaiki kendaraannya sendiri. Entah atas dasar apa Jungkook memintanya bertemu, tapi sepertinya ini sesuatu yang baik.

Dua puluh menit menempuh perjalanan,
ia pun sampai di sebuah kafe yang cukup menarik untuk dikunjungi. Tidak perlu butuh waktu bagi Yoongi untuk mencari keberadaan Jungkook. Suami Seokjin itu terlalu mencolok dengan setelan jas kerjanya. Jungkook memang terlihat sangat kaya entah itu dari penampilan ataupun sikapnya.

"'Selamat siang, Pak Jungkook. Anda gak nunggu terlalu lama kan?" Sapanya.

Jungkook mempersilakan Yoongi untuk duduk di depannya.

"Aku berterima kasih karena kamu mau
dateng. Sebelumnya, panggil Jungkook aja. Aku bukan atasan kamu," balas Jungkook. Yoongi mengangguk mengerti, itu bukan sebuah permintaan tapi lebih ke perintah.

Seorang pelayan datang untuk mencatat pesanan mereka. Yoongi hanya memesan segelas kopi dengan tambahan susu dan krim, sedangkan Jungkook memesan kopi hitam tanpa gula. Dia biasa meminum kopi seperti itu saat masih tinggal di Sydney, dia sudah terbiasa.

Dari pilihan kopi saja mereka sudah
berbeda, apalagi sifat. Yoongi yakin jungkook tidak ramah seperti yang ia bayangkan.

"Jadi hal apa yang mau kamu omongin
sama aku?" tanya Yoongi. Keheningan tidak baik untuknya dan Jungkook, jadi lebih baik dia bertanya langsung.

Married without loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang