Jungkook memarkirkan mobilnya di
pekarangan rumah orangtuanya. Dia
mengambil dompet dan juga ponsel
sebelum berjalan masuk ke dalam
rumah. Sebenarnya tidak banyak yang
ingin dia ambil, jungkook hanya melupakan beberapa berkas yang ia perlukan untuk pergi ke Sydney nanti.Dalam beberapa bulan ia akan lulus dan mulai bekerja di perusahaan keluarga. Ada banyak hal yang akan menjadi tanggung jawabnya. jungkook
harus bisa mengatur jadwalnya sendiri."Loh kamu sendirian ke sini? Jinnie
mana?" Soohyun adalah yang pertama kali menyambut putranya. Dia tidak tahu kalau jungkook akan mampir ke rumah pagi ini."Ada di rumah, Pa. aku biarin dia
istirahat," jawabnya.Soohyun tertawa kecil, pengantin baru memang merupakan hal yang indah. Dirinya jadi ingat masa-masa
awal pernikahannya bersama jiwoon,
sungguh masa yang manis."Oh gitu, ya udah nanti sampaikan salam aja untuk dia."
"lya, yang lain ke mana?" tanyanya. Jungkook tidak melihat adiknya beserta ibunya. Apa semua orang sedang punya urusan lain?
"Barusan eomma sama adek kamu pergi buat nyari baju pesta untuk resepsi
nanti. Appa sengaja gak ikut karena
mereka pasti lama.." jelasnya.Jungkook menghela napas bosan, di sini dirinya yang menikah tapi yang antusias malah keluarga besarnya. Sudah dibilang resepsi pernikahan masih sekitar dua sampai tiga bulan lagi tapi mereka sudah mencari pakaian dan gaun pesta.
"Oh ya udah, aku ke kamar dulu Pa.
Ada yang mau aku ambil soalnya," pamitnya.Soohyun mempersilahkan putranya
untuk melakukan apapun sedangkan ia
bersantai di halaman belakang sembari
melihat ikan-ikan yang ia rawat di dalam kolam. Inilah aktivitas yang biasa Soohyun lakukan ketika ia sedang senggang.Di dalam kamar, Jungkook mulai memilah barang-barang yang menurutnya penting sekalian mengambil berkas lainnya. Di dalam lemari hanya ada beberapa potong pakaian yang tersisa, Jungkook sengaja meninggalkannya di sana.
Jungkook membuka sebuah kotak panjang dengan pita merah. Alisnya menyatu begitu melihat semua kenangannya bersama jimin yang tersimpan di sana.
Tidak ada yang Jungkook buang, semua
masih ia simpan rapi bahkan dari awal
mereka pacaran. Kumpulan foto-foto
kenangan mereka berdua pun masih ada di sana. Jungkook sangat sakit hati, kekasihnya telah selingkuh cukup lama dan jungkook baru tahu sekarang. Padahal mereka selalu berkomunikasi selama ini, tapi nyatanya itu masih kurang untuk jimin sehingga dia mencari pria lain untuk mengisi kekosongannya. jungkook merasa seperti pria bodoh dan pengecut, bisa-bisanya ia ditipu oleh namja seperti jimin tapi sialannya dia juga masih menyimpan rasa cinta kepadanya.Kilauan cincin yang ia pakai di jari
manisnya membuat jungkook sedikit
teralihkan. Dia juga sadar bahwa dirinya
kini telah memutuskan untuk menerima
perjodohan itu setelah kecewa akan
pengkhianatan jimin. Secara tidak
langsung dia menjadikan seokjin sebagai tempat pelampiasan padahal seokjin terlihat sangat mencintai dirinya. Kejam sekali ia karena menyakiti perasaan namja baik seperti seokjin.jungkook melirik laptopnya yang masih
berada di atas meja. Dia meraih benda
itu lalu menyalakannya. jungkook mengetik nama seokjin di papan pencarian dan benar saja wajah seokjin muncul di penelusuran gambar. seokjin bekerja sebagai seorang model busana dan aksesoris. Wajahnya terpampang di
majalah kecantikan, iklan produk, dan
juga di beberapa merek pakaian terkenal lainnya. Bisa dibilang seokjin cukup dikenal oleh khalayak umum dan bisa jadi dia memiliki penggemar rahasia yang jungkook tidak tahu siapa.Dia membiarkan seokjin dengan
karirnya karena jungkook tahu kalau
seokjin bercita-cita untuk menjadi
peraga busana. Tapi jungkook tahu kalau pekerjaan seokjin bisa saja menyita sebagian besar waktunya, untuk itu ia akan mendiskusikan lebih lanjut tentang pekerjaan Seokjin.