Masa Lalu

25 1 0
                                    

"Apa kau mau mendengarkan kisah ku?."

"Hm. Tentu saja." Lily terlihat sangat tertarik setelah Arabella menanyakan hal itu.

"Ini sungguh kisah nyata, aku tidak memaksa mu untuk percaya, hanya saja ini memang terjadi padaku dan Arabella."

"Apa maksud mu? Kau berkata seakan ada banyak Arabella di dunia ini yang seperti dirimu."

"Maka dari itu, dengarkan aku dulu."

"Baiklah."

"Setelah kekasih ku meninggal, aku mengalami depresi berat. Aku tidak pernah lagi keluar dari kediaman karena takut akan mengingat semua tempat dan kejadian dimana aku menghabiskan waktu ku bersamanya dan itu bisa membuatku semakin sulit untuk mengikhlaskan kepergiannya."

Arabella memandang lurus ke hamparan air danau yang tenang tersebut dengan mulut yang senantiasa bercerita, sedangkan Lily hanya mendengar dengan baik dan memperhatikan Arabella lebih dalam seakan sedang menebak apa yang sebenarnya terjadi kepada Arabella meskipun ia akan menceritakannya nanti.

"Kondisi ku semakin hari semakin memburuk, aku tidak pernah makan, marah kepada orang-orang yang rasanya tidak paham dengan apa yang ku alami, aku juga merasa jengkel pada orang-orang yang bahkan sengaja menghiburku sepenuh hati sebab mereka harap aku bisa berubah, menyiksa para dayang, bahkan aku juga tidak peduli lagi dengan penampilan ku, hingga pada hari dimana aku tidak sanggup lagi untuk menahan segala kesedihan yang aku alami, dan aku memutuskan untuk mengakhiri hidup ku sendiri dengan meminum racun paling mematikan."

Arabella menoleh ke arah Lily, wajah gadis terlihat sangat terkejut mendengar semua cerita yang Arabella katakan. Tapi ia tidak berkomentar apapun dan tetap mendengarkan lanjutan kisah yang akan Arabella katakan.

"Aku meninggal di hari itu juga karena keracunan, dan jiwa ku akhirnya bisa bersama lagi dengan kekasih ku di alam sana." Arabella terdiam sejenak. "Itulah kisah Arabella yang asli." Ujarnya.

"Aku adalah orang yang berbeda, aku datang dari masa depan dengan nama Charina Margaretha. Di kehidupan ku sebelumnya aku juga sudah meninggal karena kecelakaan dan entah bagaimana bisa jiwaku menempati tubuh Arabella ini."

"Takdir sepertinya ingin bermain lebih lama lagi dengan kehidupan ku, disaat Arabella terpuruk dengan kepergian kekasihnya kedua orang tuanya justru menikahkannya dengan seorang pangeran dengan tujuan supaya Arabella bisa melupakan kekasihnya. Namun sayang, semua itu tidak sesuai harapan."

"Arabella menjadi semakin mudah emosi apalagi sebelumnya ia tidak diizinkan untuk melihat mayat kekasihnya sebelum dikebumikan, ia marah dengan keluarganya dan orang-orang yang tidak mengerti dengan perasaannya."

"Masa dari itu, bukannya menerima suaminya ia justru tidak peduli sama sekali dengannya, tapi  yang lebih parah dan menjadi hal wajar jika ia marah adalah Arabella tidak ikut serta saat perayaan pernikahannya meskipun nantinya sudah pasti ia juga tidak akan setuju, akan tetapi yang membuat Arabella tidak habis pikir adalah ide orang tuanya yang menikahkannya tanpa persetujuan dirinya, ia merasa kasihan dengan dirinya sendiri dan juga lelaki yang sudah menjadi suaminya itu, keduanya sama-sama menderita jika dipikir-pikir."

"Dan aku datang kemari dengan segala hal yang terlihat sangat asing di penglihatan ku, aku tidak tahu-menahu soal apapun yang ada disini, semuanya sangat membingungkan. Namun setelah ingatan Arabella mulai memasuki memori otak ku, hanya dari kejadian perampokan sampai ia meninggal dunia saja, membuat ku segera sadar apa yang terjadi meski awalnya aku juga tidak semudah itu menerimanya."

"Lambat laun dan mau tidak mau aku memang diharuskan untuk menerima ini semua, hidup dengan cara dan gaya baru yang masih sangat kuno. Maka dari itu, aku tidak mengenali mu saat pertama kali kita bertemu di pesta teh waktu itu. Kau mengira aku sakit, tapi yang sebenarnya terjadi Arabella sudah meninggal dan digantikan oleh Charina sehingga aku tidak mengenali siapapun kecuali yang ada didalam ingatan ku."

Change Of Destiny (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang