"Hormat kami tuan putri Arabella."
"Hai! Ya.. Eee... Siapa nama mu?."
"Nama saya Aries tuan putri, anda biasa memanggil saya dayang Aries."
"Aku tahu. Aku hanya sedikit linglung. Lalu kau?."
"Nama saya dayang Taniya tuan putri."
"Ohhh.. Lalu kau?."
"Saya dayang Serina tuan putri."
"Lalu dirimu?."
"Dayang Martha tuan putri."
"Mohon maaf jika kami lancang tuan putri, tapi apakah anda mengalami lupa ingatan pasca meminum... racun tersebut dan setelah... melewati kematian?."
"Tidak perlu takut seperti itu, aku ingat kalian semua dan semua orang yang sering berada di sekitarku, hanya saja aku sedikit bingung. Yah... hanya merasa bingung saja."
"Apakah anda sungguh baik-baik saja?."
"Hm. Aku merasa lebih baik sekarang."
"Kami sangat senang melihat anda sehat tanpa kurang suatu apapun tuan putri." Ujar dayang Martha.
"Benar tuan putri. Kami merasa masih belum percaya jika anda sekarang bisa bersama kami lagi." Ujar dayang Taniya.
"Kami mohon maaf tuan putri, karena kecerobohan kami lah anda sampai harus merasa kesakitan dan hampir saja berujung kematian."
"Sudahlah. Jika memang harus ada yang salah dan disalahkan, itu semua ada karena kebodohan ku semata. Kalian tidak perlu merasa bersalah sampai meminta maaf, padahal ini semua bukan salah kalian. Lagi pula, semuanya sudah berlalu dan aku sudah kembali lagi sekarang."
"Kami berharap semoga anda selalu sehat dan bahagia apapun yang terjadi nantinya."
"Terima kasih atas doanya dayang Aries."
"Sama-sama tuan putri."
"Tuan putri, apakah ada sesuatu yang anda butuhkan? Kami sempat melihat jika anda akan pergi ke suatu tempat, kalau ada biar kami saja yang akan mengambilkannya untuk anda."
"Tidak. Aku hanya ingin bertanya dimana ayah dan ibu sekarang? Aku ingin kesana."
"Yang mulia raja dan ratu berada di ruangan mereka tuan putri. Apakah anda ingin saya antarkan kesana?."
"Boleh. Aku ingin berbicara sesuatu dengan mereka."
"Baik tuan putri."
Charina tersenyum penuh rasa bahagia. Kini didepannya ada dayang Aries sebagai penunjuk jalan untuk menuju ruang dimana kedua orang tua Arabella tengah mengerjakan urusan kerajaan, dan dibelakangnya ada tiga dayang lainnya yang bertugas menjaga tuan putri mereka yang seolah mencerminkan bahwasanya mereka begitu menghormati tuan putrinya.
Begini kah rasanya diperhatikan sedemikian rupa, dihormati, dan disayangi dengan tulus? Charina merasa ini adalah awal yang baik untuk memulai semuanya dari awal. Semua pelayan yang dengan senang hati melayaninya itu sama sekali tidak mengungkit masa lalu Arabella yang buruk, malah justru mereka yang meminta maaf, padahal sudah jelas jika Arabella lab yang bersalah. Charina juga harus meminta maaf atas semua sikap yang Arabella perbuat kepada mereka, tapi nanti, setelah ia berbicara kepada kedua orang tuanya.
Tidak! Bukan berarti pengurus panti dan Daisy tidak tulus dalam menyayanginya, hanya saja ini adalah dunia yang berbeda dimana karakter dan juga sikap mereka sudah pasti berbeda terutama dalam hal memberikan kasih sayang, meski awalnya Charina merasa tidak pantas dan sedikit kaku atas semua perlakuan yang menurutnya berlebihan ini, tapi ia akan berusaha untuk menyesuaikan diri dan menjadi tuan putri yang baik untuk semua rakyatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Change Of Destiny (Tamat)
FantasyMenceritakan tentang seorang gadis bangsawan yang pada awalnya begitu ceria dan penuh dengan senyuman, sebelum sang kekasih pergi untuk selama-lamanya dari kehidupannya karena sebuah insiden. Ia menjadi pribadi yang bertolak belakang dengan sikapnya...