BAB 2

1K 133 9
                                    

Rupanya, memiliki adik kembar tidaklah menyenangkan. Karena itulah yang Pharita rasakan selama satu tahun terakhir.

Baik.

Pharita mencoba untuk menyayangi kedua adiknya, Rami dan Ahyeon yang lahir kembar namun tak serupa itu.

Tapi tumbuh semakin besar, sepertinya kedua adik kembarnya itu memiliki ketertarikan satu sama lain hingga sering kali, Pharita merasa terabaikan.

Pada ulang tahun pertama, Pharita merasa kecewa karena dia melihat adik-adiknya memiliki baju serupa, namun dia berbeda.

Cantik, tapi tetap saja terasa berbeda.

Pada ulang tahun ke-enam, tepatnya saat si kembar berulang tahun pada tahun kedua, si kembar menunjukkan kedekatan yang lebih intens.

Hampir sering kali mengabaikan Pharita dan lebih asik bermain berduaan.

”Aku tidak ingin hadiah baju baru atau sepatu baru, atau mainan baru apapun untuk tahun ini.” Pharita yang saat ini tengah memakan sarapannya berbicara.

Banyak sekali kado menumpuk di sudut ruangan setelah ulang tahun Pharita dan si kembar yang terlaksana kemarin.

“Hmmm? Ada apa, sayang? Kau tidak menyukai hadiahnya?” Tanya Jungkook heran karena biasanya, putrinya selalu menyukai mainan yang dia belikan.

Atau, apakah Pharita sudah tumbuh besar hingga kegemarannya pun berubah? Pikir Jungkook bingung.

“Aku menyukainya tapi aku menginginkan hal lain.” Kata Pharita, menggigit buah strawberry-nya.

“Dan apa itu?”

Pharita melirik kedua adiknya yang tampak sedang berinteraksi satu sama lain. Tangan gemuk Rami tengah menyuapi buah strawberry pada Ahyeon yang menerima sambil tertawa.

Pharita merasa iri karena dia mencoba untuk menjalin kedekatan bersama adiknya seperti itu namun tidak pernah berhasil.

“Aku ingin seorang adik baru!” Kata Pharita bersikeras.

Rami dan Ahyeon yang tampak mengerti, langsung menoleh dan memandangi Pharita dengan ekspresi keheranan yang sama.

Tapi Lisa, ibunya itu langsung tersedak jus jeruk yang baru saja di minumnya membuat Jungkook langsung menepuk punggung istrinya itu untuk menenangkan.

“A-apa?” Lisa tergagap. “Apa yang kau bicarakan, nak?”

“Aku ingin seorang adik, eomma! Aku ingin adik!” Kata Pharita bersikeras.

“Tapi kau sudah memiliki Rami dan Ahyeon. Dua adik tidak cukup bagimu?”

Pharita menggelengkan kepalanya dengan lebih keras, menatap kedua orang tuanya dengan tatapan tegas. Tidak, dia tak puas dengan kedua adiknya yang sering asik satu sama lain.

“Mereka tidak menyayangiku!” Kata Pharita, matanya berkaca-kaca.

Pharita adalah tipikal kakak yang hampir tidak pernah marah, selalu mengiyakan apa yang adiknya inginkan. Jadi, Lisa maupun Jungkook terkejut melihat Pharita nyaris meninggikan suara pada mereka.

“Nak,” Ibunya langsung mendekati Pharita, menatap gadis berumur enam tahun itu dengan cemas. “Siapa bilang? Mereka menyayangimu, tentu saja.”

Dengan dada naik turun, Pharita menatap kedua adiknya yang melebarkan mata, tampak terkejut dengan kejadian di depan mereka saat ini.

Pharita hampir merasa bersalah tapi dia melihat kedua adik kembarnya itu saling menggenggam tangan satu sama lain, sesuatu yang tidak pernah mau mereka lakukan bersama dirinya.

I'M NOT DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang