Ahyeon belum berbicara Rami lagi sejak mereka berbicara di depan ruang kesehatan sekolah kemarin. Saat pulang sekolah, aneh saat Rami pulang terlebih dahulu menggunakan taksi.
Lalu saat Ahyeon pulang bersama Chiquita hari itu, orang rumah bilang Rami belum pulang. Ahyeon tidak tahu kenapa tapi dia merasa Rami menghindar darinya.
Kenapa tiba-tiba? Dia merasa dia melakukan kesalahan apapun dan Rami menghindar darinya begitu saja?
Jadi, saat keesokan harinya pada malam hari Ahyeon melihat Rami sedang berada di belakang rumah, memangku gitar di tangannya, dengan kaki tenggelam di dalam air kolam renang, Ahyeon berusaha mendekatinya.
“Hai, Rami.” Sapa Ahyeon dari belakang. “Apa yang sedang kau lakukan disini? Sendirian pula.”
Rami menegang sesaat ketika mendengar suara Ahyeon. Tapi, dia kembali memetik gitar, menimbulkan suara-suara indah yang di inginkannya.
Karena Rami tidak menjawab, Ahyeon pun duduk di samping adiknya. Memperhatikan dengan cermat keseriusan yang terlihat di wajah Rami.
“Hei,” Ahyeon berusaha menyentuhnya. Anehnya, Rami membeli menegang. “Ada apa, Rami?”
“Apanya, unnie?” Tanya Rami.
“Kenapa kau menghindar dariku?” Ahyeon bertanya, sedih melihat adiknya seperti ini.
Dia baru saja memperbaiki hubungan dengan adiknya yang lain tapi sikap Rami sungguh membuatnya sedih.
“Aku tidak menghindar darimu.” Kata Rami.
“Kemana kau pergi kemarin saat Chiquita di ruang kesehatan?” Tanya Ahyeon.
“Aku kembali ke kelas.” Jawabnya tanpa melihat Ahyeon sedikit pun.
“Lalu roti dan air mineralnya?”
Rami mengangkat bahu dengan santai dan berusaha bersenandung pelan, memejamkan mata saat mencoba untuk mengingat nada yang dia mainkan.
“Aku lupa, tidak membelinya.” Kata Rami.
“Lalu sepulang sekolah? Kau pergi lebih dulu dari sekolah tapi, kau tidak ada di rumah saat aku dan Chiquita pulang ke rumah.” Kata Ahyeon.
“Hanya pergi ke suatu tempat.” Kata Rami lagi dan Ahyeon merasa ada sesuatu yang tidak beres.
Rami tidak pernah bersikap seperti ini padanya. Kenapa tiba-tiba saja Rami berubah? Apa yang sebenarnya terjadi?
“Tolong katakan sesuatu yang sebenarnya,” Pinta Ahyeon. “Apakah kau kesal padaku?”
Rami menggelengkan kepalanya dan kembali memainkan satu lagu yang dibuatnya. Ahyeon menghela nafas. Matanya memanas, ingin menangis melihat perlakuan dingin Rami.
Rami adalah adik yang paling dekat dengannya. Semua orang tahu betapa Ahyeon sangat menjaga Rami. Kasih sayang Ahyeon terhadap Rami tidak perlu di ragukan lagi.
Sedih sekali melihat adik kesayangannya itu harus bersikap seperti ini. Terlebih, Ahyeon tidak tahu dimana letak kesalahannya.
“Jika aku melakukan sesuatu, tolong beritahu aku. Agar aku tahu, dimana salahku. Jangan diam seperti ini, Rami.” Kata Ahyeon, memohon pada adik kembarnya itu.
“Hentikan, unnie. Aku tidak kenapa-napa. Bisakah kau beri aku waktu sendiri saja?” Tanya Rami, sedikit jengkel.
“Aku hanya tidak suka kau menghindar dariku sejak kemarin.”
Rami berdiri sambil tetap membawa gitar di tangannya. Kesal karena Ahyeon merusak ketenangannya.
“Kau menggangguku.” Kata Rami.
![](https://img.wattpad.com/cover/367678750-288-k732129.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT DIFFERENT
FanfictionTerkucilkan karena anak bungsu? Itu adalah makanan sehari-hari Chiquita yang sudah memiliki tiga orang kakak lainnya. Terlebih karena dia terlahir berbeda dengan ketiga kakaknya yang lain. Dari kepintarannya dan bahkan dari kesehatannya. Dia sangat...