Shopping with Souta!

1.8K 182 4
                                        

Di sebuah pusat perbelanjaan yang ramai, tiga sosok menarik perhatian. Ketiga pria dewasa ini sedang asyik berbelanja sambil menggendong bayi laki-laki dengan netra biru indahnya. Hari ini, mereka memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama sambil membeli perlengkapan Souta juga kebutuhan rumah yang sudah semakin menipis.

Yang biasanya hanya Harris yang akan berbelanja, kali ini dua pria yang lainnya ikut serta menemani karena ini adalah pertama kalinya mereka mengajak Souta berbelanja bersama.

Si Bayi tampak begitu bersemangat saat Arion mendorong keranjang belanja. Mata bulatnya berkilau penuh rasa ingin tahu saat melihat warna-warni kemasan makanan dan mainan yang dipajang. Tangan kecilnya tak henti-hentinya meraih apa pun yang menarik perhatiannya. Saat mereka melewati rak berisi peralatan makan bayi, ia merengek minta diambilkan.

"Yis.." Souta menunjuk ke arah empeng berwarna biru yang terpajang disana.

"Souta mau itu?" Tanya Harris pada Souta yang kini didudukan pada keranjang belanjanya.

Souta mengangguk antusias.

"Gak boleh." Canda Gin yang kini membuat Souta melengkungkan bibirnya.

"Eung.." Souta merengek, berusaha menggapai rak dengan tangan kecilnya.

Bukannya berhenti, Gin malah semakin menjahili Souta.

"Gak boleh ah."

Souta menoleh ke arah Harris dan memasang ekspresi sedihnya. Matanya berkaca-kaca dan bibirnya mencabik lucu. Bayi itu seolah mengadu.

"Gin jangan gitu," Tegur Harris sembari mengambil Empeng berwarna biru yang Souta maksud.

Si pelaku hanya terkekeh, "Cium Gin dulu, baru boleh"

Si bayi menggelengkan kepalanya ribut. "Huu."

"Balikin aja deh itu nya."

Souta merengek sambil mempertahankan empengnya yang hendak diambil oleh Gin. Harris dan Arion hanya memperhatikan tingkah kedua pria berbeda generasi itu. Gin kini memiliki hobi baru, yaitu menjahili Souta. ia tak akan berhenti sebelum si Bayi menangis.

Souta dengan terpaksa menarik narik baju Gin, mengisyaratkan yang lebih tua untuk mendekat. Senyum Gin merekah, dengan senang hati ia mendekatkan pipinya pada Souta. Dan dengan terpaksa pula Souta mengecup pelan pipi Gin. Kalau bukan karena empeng ini, mana mau si Bayi.

"Muah." Gin balik mencium pipi berisi Souta, membuat si empu merengek lagi.

"Apa lagi yang belum?" Tanya Arion.

"Hm, paling peralatan mandinya sih. Kayaknya harus ganti, yang kemarin Soutanya kurang suka." Jawab Harris.

Beberapa hari lalu, Harris sempat membelikan sabun dan shampoo baru untuk si Bayi, tapi ternyata Souta menolak untuk memakai produk itu. Setiap akan dimandikan, Souta selalu menutup hidung kecilnya juga menjauhkan sabun dan shampoo itu.

Mereka kemudian melanjutkan berkeliling mencari barang apa saja yang dibutuhkan. Ternyata sebelum semua kebutuhan tercukupi mereka sudah memasukkan banyak barang kedalam keranjang belanja, bahkan kini sudah ada hampir tiga keranjang belanjaan besar terisi. Sebetulnya itu karena Gin, Arion dan Si kecil Souta yang memasukkan barang yang tidak dibutuhkan sekarang namun akan berguna nanti. Katanya sih, sekalian saja.

Setelah berkeliling supermarket, Souta mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Matanya sayu dan menguap kecil. Ia merengek minta digendong dan tak lama kemudian terlelap di dalam pangkuan Arion.

Akhirnya mereka segera mencari kasir dan melakukan pembayaran. Mereka juga merasa barang yang mereka beli sudah lebih dari cukup.

Setelahnya, mereka memutuskan untuk makan siang sebelum pulang ke rumah. Tapi mereka ingin mencari restoran yang cukup sepi agar tidak berisik dan mengganggu tidur si kecil. Karena biasanya Souta akan menangis jika tidur siangnya terganggu.

Dan itulah sedikit cerita tentang kali pertama Souta berbelanja ke supermarket bersama dengan tiga keluarga barunya.

infantem.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang