Lavinia kembali ke kamarnya dengan langkah tergesa, pikirannya penuh dengan berbagai rencana yang terus berputar. Alistair tahu lebih banyak dari yang ia biarkan terlihat, dan Lavinia harus bergerak cepat sebelum semuanya lepas dari kendalinya.
Dia hanya punya sedikit waktu sebelum pesta besar itu berlangsung, dan jika rumor yang ia dengar benar, malam itu akan menjadi momen krusial bagi Lavinia Ravenswood yang asli untuk melarikan diri.
Saat Lavinia menutup pintu kamarnya, dia memandangi cermin besar di sudut ruangan. Bayangan dirinya, atau tepatnya tubuh Lavinia Ravenswood, tampak begitu berbeda sekarang. Tubuh itu tidak lagi hanya milik wanita yang telah dikhianati dan putus asa, melainkan juga milik Lavinia Everleigh yang kini berada di dalamnya, mencoba memecahkan misteri yang mengancam hidupnya.
Langkah pertama adalah mencari tahu lebih banyak tentang sosok misterius yang ditemui Lavinia Ravenswood sebelum rencana pelariannya. Mungkin orang itu memegang jawaban atau bahkan kunci untuk melarikan diri dari jeratan Alistair. Tapi bagaimana caranya menemukan orang itu tanpa menarik perhatian?
Saat itulah terdengar ketukan di pintu. Lavinia terkejut, jantungnya berdetak lebih cepat. Siapa yang bisa datang malam-malam begini?
“Masuk,” jawabnya dengan suara yang berusaha terdengar stabil.
Seorang pelayan wanita masuk, wajahnya tampak tegang. “Maaf, Nona, tapi Tuan Alistair meminta Anda untuk segera datang ke perpustakaan.”
Lavinia merasakan ketegangan langsung menjalar ke seluruh tubuhnya. Mengapa Alistair memanggilnya sekarang? Ada apa?
“Terima kasih,” Lavinia menjawab dengan datar, berusaha menyembunyikan kegelisahannya. Setelah pelayan itu pergi, Lavinia mencoba menenangkan diri. Apapun yang akan terjadi di perpustakaan, dia harus siap.
Perpustakaan Ravenswood Manor adalah ruangan besar dengan dinding yang dipenuhi rak-rak buku kuno. Di tengah ruangan, duduklah Alistair di depan meja besar yang dipenuhi berkas-berkas. Ketika Lavinia masuk, dia mendongak, menyambutnya dengan senyum dingin.
“Akhirnya kau datang,” katanya lembut namun penuh tekanan. “Ada beberapa hal yang harus kita bicarakan, Lavinia.”
Lavinia menahan napas. “Apa yang ingin kau bicarakan?”
Alistair berdiri, berjalan perlahan mendekatinya. “Kau tahu, pesta besar itu akan segera datang. Kita harus memastikan semuanya berjalan dengan sempurna. Banyak tamu penting akan hadir, termasuk keluarga kerajaan.”
Lavinia mengangguk, meskipun dia tahu ada sesuatu yang lebih besar dari sekadar pesta.
“Namun, ada hal lain yang mengganggu pikiranku akhir-akhir ini,” lanjut Alistair, suaranya lebih rendah. “Kau terlihat... menyimpan sesuatu dariku.”
Lavinia merasa ketegangan di dadanya semakin kuat. “Aku tidak menyimpan apa-apa,” jawabnya hati-hati.
Alistair menatapnya tajam, matanya memancarkan kecurigaan. “Benarkah? Karena aku mendengar desas-desus tentang rencana rahasia. Rumor mengatakan bahwa kau mungkin berencana untuk... menghilang.”
Lavinia terkejut, tapi berusaha tetap tenang. “Itu tidak benar,” bantahnya.
Lavinia merasakan jantungnya masih berdebar keras, meski dia berusaha keras untuk tetap tenang. Senyum Alistair yang licik membuatnya semakin yakin bahwa dia tahu lebih banyak daripada yang terlihat.
“Kau tahu, Lavinia,” katanya sambil memiringkan kepalanya sedikit, “aku selalu bisa merasakan ketika seseorang sedang menyembunyikan sesuatu dariku.”
Lavinia mencoba menahan napas, menyusun jawaban yang tidak akan memancing lebih banyak kecurigaan. “Aku tidak menyembunyikan apa-apa, Alistair,” jawabnya dengan suara tenang, meski dalam hatinya, dia tahu bahwa Alistair tidak akan mudah percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Duchess's Deception
Lãng mạnSaat Lavinia terbangun, perasaan aneh menyelimuti dirinya. Tubuhnya terasa berbeda, dan lingkungan di sekitarnya terasa asing. Dia membuka matanya dan melihat ruangan dengan perabotan mewah, penuh dengan dekorasi antik. Kepala Lavinia terasa berat...