Mengidam orang-orang bilang. Sosok alpha muda yang tengah mengandung itu mengalaminya juga. Beberapa hal mungkin bisa dia tangani sendiri, jika hanya keinginan kecil dengan sedikit bantuan dari Miguel. Meskipun sikap Orion sudah mulai melunak, Xavier tetap merasa segan untuk memintanya.
Namun sejak beberapa hari terakhir dirinya ingin sekali daging rusa, sedangkan kondisi tubuhnya benar-benar tak memungkinkan untuk berburu. Sementara Miguel dan Daniel memiliki beberapa urusan dan harus kembali ke pack. Hanya menyisakannya dengan sang mate.
Maka dengan mengumpulkan tekad kuat, Alpha muda itu hampiri enigmanya yang entah tengah berkutat dengan apa di ruang tamu selepas sarapan tadi.
Orion sadar, Xavier kali ini tengah tatap dirinya lekat. Sebisa mungkin dia abaikan tapi tetap saja siapa yang sanggup ditatap begitu intens dalam kurun waktu lama.
“Apa yang kau inginkan?” Tanyanya ketus, sedikit melirik si alpha yang terlihat ragu
“Eum itu, apa anda tidak ingin berburu?” Xavier balik bertanya, terlihat bingung harus meminta bagaimana. Membuat Orion hentikan sejenak kegiatannya.
“Tidak, untuk apa? Aku sedang tak ingin daging buruan. Kau ingin melihatku berburu?” Tanyanya dengan nada datar. Membuat harapan Xavier yang sedikit meninggi pupus, tapi karena dirinya sudah terlanjur berucap lebih baik di teruskan saja.
“Tidak, saya hanya sangat ingin daging rusa.” Jawab Xavier pelan, jika memang masih mugkin dirinya benar-benar tak ingin meminta pada Enigma ini. Sedikit berharap tiba-tiba Miguel atau Daniel muncul.
“Tidak.” Hanya jawaban singkat dari Orion, yang selanjutnya beranjak setelah mendapat panggilan entah dari siapa.
Jawaban itu tentu saja sudah di prediksi Xavier, salahnya masih ingin mencoba meminta bantuan saat tau sosok pasangannya itu meskipun bersikap baik akhir-akhir adalah orang yang sama yang pernah menolaknya dengan kejam.
Penolakan itu tak menyurutkan keinginan Xavier. Alpha muda itu rasanya ingin memarahi sosok kecil yang membuatnya terbayang akan daging rusa. Beruntung rasa sayang Xavier akan bayi kecil di perutnya lebih besar sehingga sang alpha benar-benar menahan diri.
Ragu dirasakan, Xavier saat memandang hutan luas yang berada dibelakang villa. Sampai keputusan bulat, Alpha yang tengah mengandung itu ubah shift menjadi sosok besar serigala putih dan berjalan pelan kedalam hutan. Berharap instingnya tak tumpul.
Tanpa sadar semuanya itu disaksikan oleh Orion yang mengamatinya dari dalam villa.
“Keras kepala.” Lirihnya, tak lama sebab si enigma sudah berubah menjadi serigala hitam yang sangat besar dan menyusul memasuki hutan.
Jika tak ingat kata-kata dokter Ariana mungkin enigma muda ini tak akan menyusahkan diri. Terlalu mengagungkan egonya, tanpa sadar dirinya sudah mulai luluh, tapi terlalu enggan untuk mengakui dirinya mulai peduli pada Xavier dan calon bayi mereka.
****
Berburu sebenarnya hal yang mudah terutama bagi seorang Enigma seperti Orion. Dalam sekejap dirinya dapat berhasil menangkap sosok rusa gemuk. Membuat makhluk itu hampir sekarat.
Mengingat para werewolf yang tak pernah memakan bangkai. Orion membiarkan rusa diambang maut itu berada di area hutan yang kemungkinan besar dilewati Xavier
Sementara Xavier merasa keberuntungannya sedang bagus, sebab tak lama setelah dirinya menyusuri hutan. Xavier dapatkan seekor rusa yang terluka parah terbaring di tepi sungai yang memang lumayan dekat dengan pinggiran hutan.
Diendusnya rusa itu dengan was-was takut-takut milik rogue yang akan menyerangnya di kondisinya saat ini. Saat dirasa aman dan tak ancaman, serigala putih dengan perut buncit itu terkam si rusa hingga benar-benar tak bernyawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha
WerewolfXavier is an Alpha, and Orion is an Enigma. They are two parallel lines that were never meant to intersect