Orion masih berpura-pura memejamkan matanya. Padahal dirinya sudah bangun sejak sejam yang lalu. Elder ini diminta Xavier untuk menemani Juinth hingga terbangun.
Namun saat Juinth sendiri sudah membuka mata yang bayi berusia 1 tahun itu dapati adalah ayahnya yang tertidur.
Tubuh kecilnya segera berubah menjadi serigala hitam kecil yang melompat ke ranjang besar milik kedua orang tuanyaa.
“Awuuu.” 2 kaki serigala kecil itu dengan enteng menginjak dada Orion sementara Kepalanya mendekat ke wajah sang ayah.
Belum sempat dirinya menjulurkan lidah berniat membasahi wajah Orion dengan liurnya seperti biasa. Tiba-tiba Orion membuka mata, membawa segera tubuh kecil serigala Juinth itu dalam dekapan dan menggelitiki perutnya.
“Awuuuu.” Lolongan kecil itu terdengar menyedihkan sementara Orion terbahak.
Merasa posisinya tak diuntungkan si kecil kembali berubah menjadi sosok gembul bayi berusia 1 tahun. Mencebikkan bibirnya siap untuk menangis akibat kejahilan Orion.
“Yayahh no no no.” Ucapan kecilnya terdengar.
Memang bayi kecilnya Orion itu sudah mampu berbicara meskipun tak jelas. Sudah bisa merespon obrolannya.
“Hahaha Ayah sorry okee?”
Memilih mengalah Orion menyudahi perbuatannya tak ingin berakhir Juinth menangis berujung dirinya yang di marahi oleh Xavier.
“Ayoo kita menghampiri Papa. Let’s Go!”
“Legggoo!!”
****
“Selamat pagiii, Papa!”
Orion menyapa Xavier yang berkutat di dapur dengan Juinth dalam gendongannya. Si kecil juga turut menyapa sang Papa.
“Gii Papaa!”
Mendengar sapaai itu Xavier tersenyum “Selamat pagi juga untuk Ayah dan Wolfie kecil.” Sahutnya dibarengi ciuman di pipi Juinth yang seperti mocha.
Melihat itu Orion mengernyit sebelum menatap memelas pada Xavier. “Hanya Juinth saja? Ayah tidak diberi morning kiss.”
Xavier memutar mata malas sebelum sebuah kecupan berakhir di pipi Orion membuat si empunya tersenyum cerah.
“Apa kau perlu bantuan?”
Orion bertanya setelah menempatkan Juinth pada baby chairnya.
“Tidak perlu, semuanya sudah siap. Tinggal memindahkannya ke meja makan.” Ucap Xavier
Tanpa banyak bicara Orion membawa sarapan yang telah dibuat alphanya. Meletakkannya pada meja makan dan meletakkan makanan khusus milik Juinth tepat di depan bayi kecil itu.
Ketiganya memulai sarapan dengan khidmat, meskipun sesekali Orion mengurus Juinth yang terlihat berantakan, membiarkan Xavier dengan tenang menikmati sarapannya.
“Kurasa kita harus segera berangkat. Agar sampai disana tidak terlalu sore.”
Xavier hanya mengangguki mematuhi perkataan Eldernya. Memang mereka berniat untuk bertemu dengan teman-teman Orion. Butuh waktu 5 jam perjalanan untuk sampai di wilayah tempat Orion tinggal selama beberapa tahun bersama para manusia itu.
****
Xavier menggendong Juinth memasuki mobil disusul Orion yang tengah memastikan barang bawaan mereka lengkap.
“Juint no no wolfiee untuk hari ini dan besok, okee??”
Si kecil mengernyit mencoba memahami perkataan sang papa, membuat Orion yang gemas mencubiti pipinya main-main.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha
WerewolfXavier is an Alpha, and Orion is an Enigma. They are two parallel lines that were never meant to intersect