45 || Kehadiran pertama

13.4K 1K 3K
                                    

Happy reading
🩶

انتظار الشخص المنا سب أفضل من قضاء الوقت مع الشخص الخطا

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

انتظار الشخص المنا سب أفضل من قضاء الوقت مع الشخص الخطا

"Menunggu orang yang tepat itu lebih baik, dari pada menghabiskan waktu dengan orang yang salah."

"""

(Bakalan up kalau udah 1,50 Votes dan 3k Coment)

***

Deg

Asya melihat poto tersebut seperti tak asing, ia pernah melihat poto ini. Tetapi tidak tahu di pesantren atau di luar, Lupa tetapi Asya yaqin pernah melihatnya.

"Gua gak kenal sih" Ucap Anya matanya masih tertuju pada satu lembar poto yang masih tersimpan di atas meja.

"Gua juga engga, emang lo ketemu di mana?" Walaupun poto ini tak asing dimatanga tetapi ia memilih tak tahu tentang poto itu.

"Gua nemu poto ini ada di depan kamar Ayah sama Bunda" Ucap Claudia, tadi pagi setelah dirinya diberitahu akan di jodohkan dengan lelaki semasa kecil, Claudia melihat sebuah poto di depan kamar orang tuanya.

"Lo coba aja bujuk orang tua Lo siapa tau bisa" Saran Anya. Claudia menghembuskan napasnya pelan.

"Gua harus nerima perjodohan ini, Gua gak mau ngecewain mereka" Mendengar itu Anya dan Asya saling tatap kebingungan.

"Lo punya saran lagi gak?" Tanya Asya pelan yang di balas gelengan oleh Anya.

"Yang buat Gua bingung itu karena Gua pasti di nikahin secepat mungkin" Ucap Claudia tak semangat ia sedikitpun tidak punya pilihan, siap atau tidaknya perjodohan harus diterima.

"Wah, seharusnya sih Lo pikir-pikir sih. Karena nikah gak saling suka tuh bener-bener nguras energi banget" Jelas Asya, Ia berani mengatakan ini karena sebuah pengalamannya sendiri. Menikah dengan Gus Rafa yang sama sekali tidak mencintainya benar-benar menguras energi.

"Nikah tuh sekali seumur hidup kan? Nah pastiin lo nikah dengan orang yang tepat. Kata Gua mah yah mending nikah sama orang yang mencintai Lo dari pada orang yang Lo cintai tapi gak cinta balik"

Deg

Mendengar perkataan Anya Asya mengingat kisah perjalanan hidupnya. Ternyata sekarang Asya merasakan bagaimana konsekuensi sebab menikahi lelaki yang di cintai tetapi tidak memiliki cinta yang sama sebaliknya. Apalagi Rafa masih terikat dengan masalalu.

Antara Syurga dan KasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang