"Asyara peduli karena Asya hawatir Gus! Asya sayang sama Gus" Jelas Asya dirinya seakan-akan menjatuhkan harga diri di depan suaminya.
"Kamu hanya buang-buang waktu karena mencintai seseorang yang di hatinya sudah ada perempuan lain!" Ucap Gus Rafa...
"Orang yang memahamimu itu jauh lebih berharga dari pada orang yang hanya sekedar mencintaimu"
(1K votes dan 1K coment, biar Author nya semangat lanjutin cerita. Kalau belum sampai target aku gak bakalan dulu up. Soalnya bab yang atas pembaca 6K yang votes gak sampai 1K)
Dari bab 50 dan 60 bakalan 3K kata banyak buangett. Bantu votes guysss.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
"Apakah Aku masih mempunyai kesempatan untuk bersama Asya?" Tanya Fael. Dirinya masih mengharapkan beribu kemustahilan.
"Sampai kapan Kamu akan mengharapkan semua hal yang tak mungkin tergapai?" Tanya kembali Zahira yang tentu membuat Fael terdiam. Apakah semua harapannya sudah musnah dan pernikahan ini harus di terima.
"""
Satu minggu sudah berlalu sekarang Asya dan Rafa sedang bersiap-siap untuk pergi ke acara pernikahan Fael dan Claudia.
Di depan cermin Asya menatap dirinya sendiri tak menyangka dengan semua ini. Apakah hari ini akan menjadi membahagiakan untuknya atau meratapi kesedihan.
"Kamu sudah siap?" Tanya Rafa memegang kedua pundak Asya.
"Asya siap kok Mas" Jawabnya.
"Kalau gitu kita berangkat sekarang" Ajak Rafa kembali yang di angguki Asya.