🌹The Third Wife : 38 🌹

2.3K 308 124
                                    

Orang tidak akan mengerti seberapa kuat kamu bertahan...
Meredam isi kepala....
Menjadikan semuanya baik-baik saja..
Maka jangan lupa....genggam tanganmu sendiri...
Kuatkan pundakmu...
Karna pada akhirnya...yg paling memahami adalah diri sendiri.

🌹

Masih bersama denganku di dalam duniaku yg penuh dengan kehaluan juga imajinasi tingkat tinggi dan selalu indah seindah warna pelangi.

🌹

Mari berfantasi
bersamaku
#
#
#
#
#
#
#
Area dewasa
21++










Kedua pria itu tidak perduli jika perbuatan mereka menumbuhkan ketakutan yg sangat pada perempuan-perempuan yg lain. Ini adalah hukuman. Jika mereka tidak ingin di sakiti....mereka harus mengatakan siapa yg memberi mereka perintah..!!

Namjoon mendekat ke arah perempuan-perempuan yg terikat pada tangannya.
" Itu hadiah kecil dari kami jika kalian masih tetap tidak mau membuka mulut dan mengatakan siapa yg sudah mengirim kalian. Bukankah kami baik hati...memberi kenikmatan dengan cuma-cuma...?" kata Namjoon penuh intimidasi dengan kedua tangan berada dalam saku celananya.

Wajah tampannya seakan berubah jadi bengis..! Mengerikan...!!
Tubuh mereka gemetar hebat. Sudah dua orang dari mereka yg mendapatkan perlakuan kejam itu.
Tapi mulut mereka masih tertutup rapat...berusaha menjaga rahasia tentang siapa yg sudah memberi mereka perintah. Sungguh bodoh..! Mereka masih berpengharapan jika mereka bisa lolos dari tempat terkutuk itu tanpa membocorkan rahasia.

Namjoon pun kemudian mengatakan sesuatu pada salah satu anak buahnya. Dan anak buahnya mengangguk lalu bergegas keluar dari ruangan itu. Tak lama kemudian dia kembali masuk di ikuti oleh......Seokjin...!!

Dengan langkah anggun Seokjin yg membawa sebuah koper kecil lalu duduk di hadapan perempuan-perempuan yg terikat itu.
" Belum ada yg bicara....?" tanyanya dengan suara lembut mendayu-dayu.
Tapi membawa dampak yg sangat berarti bagi perempuan-perempuan yg ada disana. Wajah-wajah ketakutan semakin tampak terlihat pada mereka.

" Mereka punya banyak nyawa. Karna itu aku serahkan mereka padamu..." kata Vallencio.
" Buat mereka mengatakan...siapa orang dibalik serangan itu dan apa tujuannya."

" Ok bos.....aku akan melakukannya dengan perlahan..." kata Seokjin.

" Nikmatilah waktumu bermain..." kata Vallencio. Dan saat Seokjin berdiri... senyum devil menghiasi wajah-wajah pria tampan yg sudah duduk manis disana. Menunggu pertunjukan dimulai oleh Seokjin. Beberapa saat kemudian...

" Kalian salah besar jika menganggap kami akan berbelas kasihan hanya karna kalian perempuan. Tidak....kami tidak punya itu. Kalian tau...kalian sudah mengusik kesayangan tuan kami. Jadi jika kalian tidak ingin mati sia-sia... katakan saja....siapa dibalik perbuatan kalian itu..." kata Seokjin dengan tangan yg asik mengambil alat suntik dan memasukkan cairan obat kedalamnya tanpa melihat ke arah para perempuan itu.

Yg mendengar apa yg dikatakan oleh Seokjin semakin gemetar. Wajah mereka semakin pucat pasi. Tubuh mereka tiba-tiba di aliri hawa dingin sampai ke tulang. Bahkan pemandangan dalam sel sana sudah melemahkan pertahanan mereka. Dimana kedua pria yg sedang berpesta dengan tubuh salah satu teman mereka saja belum juga selesai.
Mereka melakukannya terus dan terus seakan tubuh itu tidak ada harganya. Tubuh perempuan yg sudah lemas itu masih saja mereka pakai untuk kepuasan mereka. Semua lubang yg ada mereka tusuk-tusuk dengan brutal dan bar-bar.
Dua teman mereka yg berada di dalam sana malah sudah pingsan melihat kebrutalan kedua pria itu.

The Third WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang