Jangan memaksakan kemampuanmu untuk menyamai orang lain jika kau sebenarnya tidak mampu.
Itu akan menyakiti dirimu sendiri.
Jangan dengarkan apa yg orang-orang bilang tentang pencapaianmu.
Biarkan saja.
Bukan mereka yg merasakan suka dukanya.
Bukan mereka yg merasakan setiap prosesnya.
Kau tidak perlu menuruti apa yg orang lain katakan padamu tentang pencapaianmu.
Tidak akan ada habisnya jika menuruti kata mereka.
Yg harus kau lakukan hanyalah...
Selalu bersyukur dan menikmati setiap prosesnya.
Tetaplah bahagia.🌹
Masih dalam duniaku yg penuh warna ini. Halu....imajinasi....typo bertebaran.
🌹
Mari berfantasi
bersamaku
#
#
#
#
#
#
#
Area dewasa
21++" A-apa yg kau lakukan....??" tanya Hwang saat Jimin menyingkirkan dirinya.
" Memerikasa....." jawab Jimin singkat.
" Apa-apaan kau.....tidak bisa begini....ini daerah wewenangku....kau tak berhak....!" Hwang berkeras melindungi miliknya.
" Singkirkan dia...." gumam Jimin. Kemudian datang dua orang anak buah Jimim yg langsung menyingkirkan tubuh Hwang yg menghalangi Jimin.
" Hei...hei...hei.....tidak begini caranya.... heeiii....aku akan tunjukkan pada kalian....." kata Hwang memprotes tindakan yg Jimin lakukan. Dia tidak terima.
" Lalu.....yg mana yg akan kau tunjukkan padaku....?? Catatanmu yg benar atau catatan bayanganmu yg seperti kau laporkan padaku...?" tanya Vallencio dengan suara datar dan dinginnya.
Seketika Hwang tersadar jika disana masih ada Vallencio. Dia pun menoleh ke arah Vallencio duduk.
" Apa maksudmu bos.....kau mencurigaiku....?" tanya Hwang tidak terima. " Aku selalu melaporkan semuanya secara jujur padamu bos..."" Bohong.....!!" tiba-tiba ada suara yg menyelanya. " Aku tau keadaan yg sebenarnya terjadi disini....dan kau tidak melaporkan yg sebenarnya..." kata orang itu dengan senyum sinisnya.
" Kurang ajar kau Shin.....!!! Tidak usah ikut campur urusanku...!! Apa masih kurang saat aku patahkan kakimu...!!" bentak Hwang yg marah karna salah satu pimpinan sektor yg berada di bawahnya ikut campur.
Orang yg di panggil Shin mengeraskan rahangnya dan mengepalkan tangannya menahan marah. Melihat wajah Hwang saja dia sudah menahan marah dan dendamnya apalagi di tambah dengan kata-kata Hwang yg langsung mengingatkannya pada mendiang istrinya.
" Apa maksudnya ini.....?" tiba-tiba Jimin bicara dengan mata meneliti beberapa lembar kertas. Hwang langsung mengumpat dalam hati..
Siiaalll......bagaimana bisa dia menemukannya....
" Apa maksudnya ini Hwang....?" tanya Jimin sekali lagi dengan mengangkat lembaran-lembaran kertas yg di sembunyikannya. Hwang lupa kalau saat mereka masuk tadi dirinya sedang menghitung keuntungan atas kecurangannya.
" Oh.....itu bukan apa-apa...hanya catatan tidak berguna...." jawab Hwang yg kemudian berjalan tergesa mendekati Jimin lalu meraih paksa kertas-kertas itu dari tangan Jimin. Jimin mendiamkannya saja. Mereka sudah tau apa yg di lakukan oleh Hwang. Hwang buru-buru menyimpan kertas-kertas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Third Wife
RastgeleSebuah perjalanan hidup dua anak manusia yg awalnya sangat berbeda jalurnya tetapi di pertemukan oleh takdirnya....