43

1 0 0
                                    

Yoon Chi-young berada dalam suasana hati yang sangat buruk setelah meninggalkan rapat.

Ia selalu seperti ini setelah bertemu keluarganya. Rasanya seperti masalah yang tak terpecahkan dalam hidupnya, dan ia merasakan frustrasi menghadapi musuh yang takkan pernah bisa dikalahkannya. Meski dibesarkan sebagai seorang penjaga, Yoon Chi-young juga merupakan anggota klan serigala dengan rasa kekeluargaan yang kuat. Tak peduli seberapa sering ia mengalaminya, ia tak pernah terbiasa dibenci dan dijaga oleh keluarganya.

'Aku merindukan Gyeon Heeseong...'

Di saat-saat seperti ini, Yoon Chi-young sangat ingin bertemu dengan kekasihnya. Melihat Heeseong tidak takut padanya saja sudah membuat Yoon Chi-young merasa sangat nyaman. Terlebih lagi, sosok putih dan bulat yang telah memberikan seluruh hatinya kepada Yoon Chi-young untuk pertama kalinya membuatnya merasa sangat sayang.

Tentu saja, langkahnya semakin cepat. Yoon Chi-young, yang bahkan sudah berhenti merokok, menuju ke gedung terpisah. Suara air jernih mengalir dan lolongan serigala yang sudah tak asing lagi terdengar dari kejauhan. Namun, anak anjing pemberani itu tidak akan takut dengan lolongan itu dan akan menunggunya tanpa takut pada serigala.

Dan dalam perjalanannya ke sana, dia melihat anak anjing itu lebih cepat dari yang diharapkan. Heeseong sedang duduk di luar pintu gedung terpisah, menghadap udara dingin.

Anehnya, Heeseong bergumam bahwa serigala liar yang hitam dan sombong itu mirip Yoon Chi-young.

"Sepertinya Yoon Chi-young..."

"...?"

"Kamu juga tampak agak tidak menyenangkan."

Di belakang Heeseong, para anggota organisasi bersiaga pada jarak tertentu seolah melindunginya. Pakaian baru yang dikenakan Yoon Chi-young tersampir longgar di bahunya. Yoon Chi-young, yang tertawa terbahak-bahak, mendekati Heeseong perlahan, bahkan menganggap penampilannya itu menggemaskan.

Kemudian Heeseong terhuyung berdiri. Mungkin karena merasakan kehadirannya, Heeseong menoleh ke samping dan mata mereka bertemu. Mata hitam Heeseong menyipit saat melihat Yoon Chi-young.

"Ini Yoon Chi-young."

"Anak anjing?"

Cara Heeseong berdiri tampak berbeda dari biasanya. Penampilannya yang mengejutkan dan senyumnya yang lesu sedikit mencurigakan. Yoon Chi-young, yang merasakan sesuatu yang aneh, memperhatikan anak anjing itu dari jarak lima langkah.

Heeseong segera menyeringai bingung.

"Yoon Chi-young. Bahkan namamu aneh sekali."

Kemudian dia terhuyung dan melemparkan dirinya ke arah Yoon Chi-young. Dia bahkan menghantamkan tubuh mungilnya ke pelukan Yoon Chi-young. Aroma sabun bersih bercampur bau alkohol tercium.

Yoon Chi-young, tanpa bergerak sedikit pun, memeluk Heeseong dan membungkus tubuhnya dengan mantelnya. Heeseong, dengan kepala bersandar di dada yang hangat, menatap Yoon Chi-young dengan mata hitam yang bersinar. Pipinya yang memerah, mungkin karena mabuk, tampak sangat merah.

"Kenapa kamu baru datang sekarang? Kamu sering meninggalkanku sendirian akhir-akhir ini?"

"Kenapa? Apakah anak anjingku merindukanku?"

"Aku tidak merindukanmu."

Kata-katanya lugas, tetapi ekor putih di belakangnya bergoyang begitu cepat hingga tampak seperti akan terbang. Melihat pemandangan yang menggemaskan itu, Yoon Chi-young tertawa terbahak-bahak seolah-olah dia tidak tahu harus berbuat apa dengan dirinya sendiri. Pesona nakal Heeseong membuat jantung Yoon Chi-young berdebar-debar. Terlebih lagi, ekornya yang tidak bisa menyembunyikan emosinya begitu manis hingga membuatnya ingin menggigitnya.

Jangan main-main dengan anak anjing!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang