Bab 27 - Aira Rahmawati Part 27

494 12 0
                                    

Dina merasakan sedikit kesal saat melihat perhatian Aira yang hanya terfokus pada Rani, seolah-olah dirinya tidak ada di sana. Dengan senyum nakal yang mengembang di bibirnya, Dina memutuskan untuk menarik perhatian Aira. "Aku akan melepas pakaianku. Lihat aku juga ya, Bu Aira," katanya dengan nada menggoda, berusaha mengalihkan perhatian Aira.

Dina mulai melepaskan kancing seragamnya satu per satu, setiap gerakan yang dilakukannya penuh ketelitian dan percaya diri. Ketika setengah seragamnya terbuka, Aira tak bisa menahan diri untuk memperhatikan, melihat bahwa Dina mengenakan bra imut berwarna merah dengan motif hati kecil, di tengah cup-nya terdapat pita kecil yang menambah kesan manis. Saat semua kancing terlepas dan seragamnya jatuh ke lantai, Dina tersenyum nakal, memegangi payudara kanannya dengan lembut. "Payudaraku sedikit lebih besar dari punya Rani, bukan?" tanyanya dengan nada menggoda.

Aira pun membandingkan ukuran payudara Dina dengan Rani, ukurannya memang sedikit berbeda. Namun terdapat perbedaan dari kebulatan payudara Rani lebih terbentuk dengan sempurna daripada milik Dina.

Rani terlihat kesal lalu mencubit pinggul Dina. Melihat reaksi Rani, Dina hanya tersenyum meledek. Rani membalasnya dengan hanya menghela napas. Sementara itu, Dina tak menghiraukan peringatan Rani. Dengan senyum nakal, dia mulai melepaskan roknya, setiap gerakan dipenuhi dengan kepercayaan diri dan sedikit keanggunan.

Ketika rok itu jatuh ke lantai, Dina memperlihatkan celana dalamnya yang imut, berwarna merah dan bermotif hati kecil, selaras dengan bra yang dikenakannya. Di bagian atas celana dalam terdapat pita kecil yang menambah kesan manis dan menggoda. Aira tak bisa mengalihkan pandangannya, terpesona oleh penampilan Dina yang semakin memikat.

Setelah Dina dan Rani hanya mengenakan pakaian dalam masing-masing, keduanya bergerak menuju kasur Aira. Rani mengambil posisi di sisi kanan Aira, sementara Dina duduk di sisi kirinya, menciptakan formasi yang intim. Tubuh Aira mulai terasa panas, seolah-olah menunggu sentuhan lembut dari kedua gadis remaja cantik itu. Jantungnya berdebar kencang, dan rasa antisipasi mengalir dalam dirinya, menciptakan suasana yang penuh gairah.

Rani tersenyum sambil mengelus kaki kanan Aira, mulai dari ujung jari kaki hingga ke pahanya dengan lembut. Setiap sentuhannya terasa halus, membuat Aira merasakan aliran kehangatan di sekujur tubuhnya. Sementara itu, Dina juga melakukan hal yang sama, dengan lembut mengelus kaki kiri Aira, menciptakan suasana intim yang semakin mendalam di antara mereka.

Sentuhan-sentuhan lembut yang diberikan oleh Rani dan Dina membuat tubuh Aira bereaksi, desahan-desahan kecil mulai terdengar, menambah suasana yang penuh gairah. Rani dan Dina saling bertukar pandang, merasakan semangat mereka semakin menyala.

Tangan mereka mengelus lembut, membuat vagina Aira yang sudah mengering kembali basah dengan cepat. "Bu Aira masih sangat sensitif ya. Ini membuatku semakin bergairah," ucap Rani sembari perlahan meraba vagina Aira. Aira tersentak kaget ketika jari telunjuk Rani mulai menjelajah di dalamnya.

Dina masih menikmati mengelus paha Aira sembari mengamati Rani menjelajah bagian dalam Aira dengan jarinya. Desahan Aira mulai terdengar jelas, suara becek akibat jari telunjuk Rani keluar masuk menambah suasana panas di dalam kamar Aira. Rani mengeluarkan jarinya yang sudah basah dengan cairan bening milik Aira. Aira memandang Rani menghisap jari telunjuknya hingga bersih. Rani menunjukkan jarinya yang bersih dan berkata, "Rasanya manis. Aku suka." Wajah Aira langsung memerah padam.

Dina menghentikan mengelus paha Aira, lalu dia beralih ke payudara Aira. Dina meremas payudara kiri Aira sementara menghisap payudara kanannya. Sontak, Aira mendesah panjang, menikmati remasan dan hisapan Dina yang tiba-tiba. Sementara Dina menangani bagian atas, Rani fokus pada bagian bawah Aira. Rani menjilati kedua kaki Aira, menciptakan sensasi yang membuat Aira semakin mendesah.

Her Secrets: LustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang