Bab 38 - Aira Rahmawati Part 38

295 2 0
                                    

Hanifa berusaha mengatur napasnya kembali, merasakan sensasi gairah yang masih menggelora di dalam dirinya. Matanya tertuju pada batang Radit yang masih mengeras sempurna, menggoda dan menanti untuk dijelajahi lebih lanjut. Dengan penuh percaya diri, Hanifa kembali meremas batang Radit, gerakannya lembut namun penuh hasrat. Dia tahu betul bahwa setiap sentuhan dapat memicu gairah lebih dalam di antara mereka, dan keintiman yang terbangun semakin menguatkan hubungan mereka.

Ketika Radit melihat Hanifa yang begitu menggoda, dia tidak bisa menahan diri untuk memberi perintah. "Hanifa, lepaskan lingeriemu dengan cara yang seksi," perintahnya dengan nada menggoda. Hanifa mengangguk penuh semangat, merasakan desiran semangat yang mengalir di dalam dirinya. Dia melangkah mundur, memberikan ruang bagi dirinya untuk melakukan penampilan yang menggoda. Dengan gerakan yang anggun dan sensual, Hanifa mulai melepas chemise-nya, setiap sentuhannya membuat payudaranya bergetar lembut, menambah daya tarik visual yang sulit ditolak. Keberanian dan kepercayaan dirinya membuat suasana semakin tegang, seolah waktu berhenti untuk menikmati setiap detik momen ini.

Setelah chemise-nya terlepas, Hanifa tidak ragu untuk meremas payudaranya yang indah dengan lembut. Tatapannya yang penuh gairah diarahkan ke Radit, seolah-olah mengundangnya untuk lebih dekat dan merasakan kehangatan yang ada di antara mereka. Dengan sikap yang menggoda, dia kemudian melepas celana dalamnya, memperlihatkan vaginanya yang sedikit hitam dan terbuka lebar. Tindakan ini tidak hanya menunjukkan keindahan fisiknya, tetapi juga mengungkapkan bahwa meskipun dia seorang ibu, pesonanya tetap tak pudar.

Momen itu menjadi semakin intim ketika Hanifa menampilkan tubuhnya dengan percaya diri. Dia tahu bahwa setiap gerakan dan ekspresi yang ditunjukkannya adalah bagian dari keintiman yang saling dibagikan. Keduanya merasakan ketegangan dan hasrat yang semakin membara, menciptakan suasana yang penuh gairah. 

Radit berdiri dengan penuh percaya diri, lalu merangkul Hanifa dengan erat, menciptakan momen keintiman yang tidak bisa diabaikan. Pelukan hangatnya membuat Hanifa merasa aman dan dicintai. Saat dia mencondongkan tubuhnya ke depan, Radit mencium bibir Hanifa dengan penuh gairah. Ciuman itu, penuh dengan hasrat, segera direspon oleh desahan lembut Hanifa yang menggema di antara mereka. Setiap ciuman semakin dalam dan penuh perasaan, menciptakan suasana yang memanas di dalam ruangan.

Seiring dengan desahan yang keluar dari bibir Hanifa, Radit merasakan kehangatan tubuhnya. Dia dengan lembut menyentuh perut Hanifa, merasakan betapa intimnya kedekatan mereka. Ketika ciuman di bibir berakhir, Radit memindahkan perhatiannya ke leher Hanifa, mencium setiap inci kulitnya dengan lembut. Dia menjelajahi pundak dan dada Hanifa, memberikan perhatian khusus pada area yang sensitif. Setiap ciuman yang ia berikan membuat Hanifa semakin tenggelam dalam kehangatan dan gairah yang meluap.

Radit kemudian mulai menghisap dan meremas payudara Hanifa dengan lembut, tindakan ini memberikan rangsangan yang begitu mendalam. Tindakan itu membuat desahan Hanifa semakin panjang dan penuh nikmat. Dia merasakan sensasi yang tak terlukiskan, di mana setiap sentuhan Radit membangkitkan keinginan yang tak tertahankan di dalam dirinya. Keintiman yang terbangun di antara mereka semakin kuat, dan Hanifa sepenuhnya terlarut.

Tangan Radit yang penuh kasih sayang meremas payudara kiri Hanifa dengan lembut, menciptakan gelombang sensasi yang mengalir di seluruh tubuhnya. Saat jari-jarinya menjalar turun, ia dengan perlahan menyentuh vagina Hanifa, menghadirkan sensasi hangat yang tak terduga. Sentuhan lembut ini menandakan kedekatan yang semakin mendalam antara mereka, membangkitkan gairah yang terpendam di dalam diri Hanifa.

Dengan keahlian dan kepercayaan diri, Radit mulai mengelus vagina Hanifa, gerakannya penuh perhatian dan sensual. Setiap sentuhan terasa seperti percikan api, membangkitkan keinginan yang lebih dalam. Ketika Radit dengan cepat memasukkan dua jarinya ke dalam, dia tahu betul apa yang bisa membuat Hanifa merasa lebih nyaman dan terangsang. Gerakan yang cepat dan penuh semangat ini menciptakan rasa intens yang membuat Hanifa merasakan kepuasan yang belum pernah ia alami sebelumnya.

Her Secrets: LustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang