Aira terengah-engah, wajahnya merah padam dan tubuhnya masih gemetar setelah mencapai klimaks. Dia memandang Mira dengan tatapan campur aduk antara rasa malu dan kenikmatan yang baru saja dirasakannya.
Mira tertawa kecil dan berkata, "Maaf, soalnya Bu Aira memang menggoda. Jadi aku tidak bisa menahan diri." Aira tidak bisa merespon karena dia berusaha menenangkan napasnya akibat orgasmenya. Mira tersenyum lalu berjalan menuju tas miliknya yang diletakkan bersampingan dengan tas Aira di atas meja rias wastafel. Dia mengeluarkan sejumlah uang dan memasukkannya ke dalam tas Aira.
"Baiklah, Bu Aira. Untuk saat ini, aku harus bisa menahan diri karena jam mengajar kita sebentar lagi dimulai," kata Mira sembari mendekati Aira. Mira mencium lembut bibir Aira sebelum pergi, meninggalkan Aira sendirian.
Aira berbalik dan melihat wajahnya penuh dengan keringat di cermin. Dia akhirnya bisa bernapas lega karena Mira menghentikan aksinya. "Aku tidak menyangka melakukan ini dengan sesama wanita... padahal lelaki saja aku belum pernah..." gumam Aira, memandangi dirinya. Setelah itu, dia membenarkan kembali pakaian serta hijabnya yang berantakan, mengenakan makeup kembali, dan keluar dari kamar mandi.
Beberapa menit sebelum Aira dan Mira keluar dari kamar mandi, seorang gadis berhijab berwarna pink terlihat berjalan sembari termenung. Dari air mukanya, terlihat dia sedang memikirkan sesuatu. Tiba-tiba seorang perempuan menyadari kalau dia sedang berjalan sembari melamun. Dengan iseng, dia mengendap-endap dari belakang. Begitu dia dekat di belakangnya, dengan cepat dia meremas payudara gadis itu sembari berkata, "Hayoo lagi mikirin apa?"
Gadis itu tersentak kaget, dia menahan desahannya lalu dia melepaskan diri dengan cepat. Dia melihat seorang gadis berambut panjang sebahu dengan pakaian casual: kaus putih lengan panjang yang sedikit longgar, celana jeans biru yang pas di kaki, dan sepatu sneakers putih.
"Karina, kebiasaan deh! Meremas dada orang begitu saja itu bisa dianggap kejahatan seksual, loh?" ancam gadis itu. Karina tertawa kecil, dia berkata, "Habisnya, Yulianti kelihatan merenung. Bisa-bisa kamu menabrak orang, loh."
Yulianti terlihat cemberut, merasa kesal dengan perlakuan Karina. Melihat sahabatnya yang marah, Karina merasa bersalah. Dia berusaha keras untuk membuat Yulianti kembali seperti biasa. Karina menepuk kedua tangannya di depan wajahnya sendiri, menutup sebelah matanya, dan berkata, "Maaf! Aku tahu kamu tidak menyukai kalau payudara seksimu itu disentuh." Yulianti semakin kesal, lalu dia memukul lembut bahu Karina sembari berkata, "Jangan juga dibilang seksi juga kan!!!" Meski pukulan Yulianti lemah, Karina tetap merasakan sakitnya.
Setelah memukul Karina, Yulianti berbalik dan berkata, "Ya sudahlah, Karina memang seperti itu orangnya. Ayo kita ke kelas." Karina sekali lagi meminta maaf. Ketika Yulianti mulai berjalan terlebih dahulu, Karina menyadari bahwa Yulianti mengenakan pakaian yang tidak biasa.
Yulianti mengenakan kemeja lengan panjang yang terlihat sempit karena payudaranya terlihat jelas melalui permukaan pakaian. Selain itu, celana jeans ketatnya dengan jelas memamerkan paha dan pantatnya yang seksi. Karina tidak bisa mengabaikan pakaian Yulianti yang biasanya mengenakan gamis lokal yang syar'i, namun kali ini dia terlihat sangat berbeda. Karina menelan ludahnya sendiri, namun dia dengan cepat menggelengkan wajahnya.
Yulianti berhenti sejenak, menoleh ke belakang, dan merasa terheran-heran melihat wajah Karina yang sedikit memerah. "Ada apa? Ayo kita ke kelas," kata Yulianti. Karina mengangguk dan kemudian ikut berjalan di sampingnya.
Sesampainya di lorong menuju ke kelas, Yulianti merasa ingin pergi ke kamar mandi. Dia kemudian meminta Karina untuk pergi ke kelas duluan sementara dia berjalan dengan terburu-buru menuju kamar mandi wanita. Yulianti berjalan memasuki lorong kamar mandi wanita tanpa menyadari ada palang peringatan di sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Her Secrets: Lust
Romance⚠️Warning: Khusus Dewasa ⚠️ Jangan sungkan memberikan komentar dan bantu naik dengan vote, oke? Sinopsis setiap wanita memiliki satu atau banyak rahasia dalam hidupnya, terlepas dari sisi baik maupun positifnya. Ikuti cerita mereka disini.