Ujung kepala penisnya mulai berair, tanda gairahnya yang semakin memuncak. Hanifa memperhatikan perubahan ini, matanya terpaku pada cairan bening yang mulai keluar dari Radit. Dengan gerakan perlahan, dia menurunkan tangan kanannya, sementara tangan kirinya masih terus mengurut batang Radit dengan ritme yang konstan.
Tanpa berpikir panjang, mulut Hanifa perlahan terbuka. Dia mulai mendekatkan bibirnya ke kepala penis Radit, sementara matanya sesekali menatap wajah Radit yang penuh gairah. Perlahan tapi pasti, dia mulai menghisap bagian atas penis Radit, membiarkan lidahnya menjelajahi permukaannya dengan lembut, menyimbangi gerakan tangan kirinya yang masih mengurut batangnya dari bawah.
Radit merasakan sentuhan bibir Hanifa yang hangat di bagian paling sensitif dari tubuhnya, membuat desahannya semakin berat. Suara napasnya terdengar kasar, dan dadanya bergerak naik turun dengan cepat, menandakan bahwa Hanifa telah berhasil membuatnya semakin tergila-gila. Hisapan yang semakin dalam dan lembut di kepala penisnya membuat tubuh Radit merespons dengan gerakan refleks, sedikit maju ke arah mulut Hanifa.
Hanifa semakin terbawa oleh situasi. Dia mulai menyusuri batang Radit dengan bibir dan lidahnya, menghisapnya dari atas ke bawah dengan gerakan yang lambat namun pasti. Setiap kali bibirnya bergerak turun, tangannya juga mengikuti, mengurut dengan lembut dan menciptakan ritme yang harmonis. Radit tidak bisa lagi menahan desahannya, matanya terpejam saat dia benar-benar larut dalam kenikmatan yang diberikan Hanifa.
"Ah... Hanifa," desah Radit di antara napasnya yang semakin berat, kedua tangannya kini meraih rambut Hanifa, menggenggamnya dengan lembut namun penuh gairah. Sentuhan bibir dan tangan Hanifa di batangnya, ditambah dengan hisapan lembut di kepala penisnya, membuat tubuhnya gemetar pelan.
Hanifa terus melanjutkan, semakin percaya diri dalam gerakannya. Setiap kali bibirnya menyusuri batang Radit, dia bisa merasakan bagaimana tubuh Radit merespons dengan lebih intens. Dia menikmati momen ini, meskipun dalam pikirannya, ada sedikit rasa malu yang bercampur dengan gairah tak terbendung.
Radit semakin tenggelam dalam gelombang kenikmatan yang diciptakan oleh Hanifa. Setiap hisapan yang dilakukan Hanifa di kepala penisnya membuat tubuhnya bergetar, dan desahannya semakin tak tertahan. Tangan kirinya perlahan mengelus rambut Hanifa, memberikan sinyal bahwa dia menyukai apa yang sedang terjadi, sementara tangannya yang lain dengan lembut menyentuh bahu Hanifa, menggenggamnya untuk menjaga keseimbangan diri.
Hanifa merespons dengan semakin memperdalam hisapannya, bibirnya menekan batang Radit lebih erat saat ia menyusuri batang tersebut dari atas ke bawah. Dia merasa kepercayaan diri dalam setiap gerakannya, apalagi melihat bagaimana Radit merespons dengan desahan yang semakin berat. Saat lidahnya menjelajahi setiap inci penis Radit, dia merasakan bagaimana cairan pre-ejakulasi terus keluar dari ujung kepala, menambah rasa licin di mulutnya. Setiap kali bibirnya bergerak naik, lidahnya memainkan kepala penis Radit dengan sentuhan lembut namun menggoda, sementara tangan kirinya masih menjaga ritme urutan di sepanjang batang.
Radit sesekali membuka mata, menatap Hanifa dengan tatapan penuh nafsu, menyaksikan bagaimana perempuan itu berlutut di hadapannya, menyerap setiap detil momen itu dengan ekspresi kenikmatan yang tidak bisa disembunyikan. "Ahh... Hanifa, kamu luar biasa," desah Radit, suaranya bergetar penuh gairah. Matanya tertutup lagi, menikmati sensasi yang semakin memuncak.
Gerakan Hanifa kini semakin konsisten. Dia mulai bermain dengan variasi, terkadang menghisap dalam-dalam hingga hampir ke pangkal, lalu kembali ke ujung dengan lembut. Tangannya yang masih mengurut bagian batang tidak pernah berhenti, menciptakan perpaduan antara hisapan dan urutan yang sempurna. Setiap kali bibirnya bergerak turun, kehangatan mulutnya terasa membungkus batang Radit dengan sempurna, membuat tubuh Radit semakin tidak bisa dikendalikan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Her Secrets: Lust
Romance⚠️Warning: Khusus Dewasa ⚠️ Jangan sungkan memberikan komentar dan bantu naik dengan vote, oke? Sinopsis setiap wanita memiliki satu atau banyak rahasia dalam hidupnya, terlepas dari sisi baik maupun positifnya. Ikuti cerita mereka disini.