Jangan Pergi

239 29 5
                                    

Sementara di kamar mandi Becca berusaha mengabaikan kemarahan Freen. Dia tahu bahwa pada awalnya dia salah. Becca menangis sendirian di kamar mandi. Hatinya sakit namun dia harus menerimanya. Setelah selesai mandi, Becca berjalan keluar dari kamar dan memesan sarapan lewat ponselnya. Dia duduk di ruang tengah dan melihat Freen berjalan keluar dari kamar. 

“baby mau ke mana?” tanya Becca membuatkan langkah Freen terhenti. 

“mau sarapan” jawab Freen singkat. 

“baby aku udah pesan sarapan, bentar lagi sampai” ucap Becca lembut. Freen yang gak tega hanya diam dan kembali masuk ke kamarnya.

Setelah beberapa menit akhirnya sarapan mereka sampai. Becca berjalan ke kamar buat sarapan bareng sama Freen. 

“baby yuk sarapan” ucap Becca setelah sampai di pintu kamar. Freen yang sedang duduk di ranjangnya menatap Becca sekilas dan berdiri dari duduknya. 

Mereka berjalan ke dapur dengan Becca di depannya. Becca menyiapkan sarapan buat Freen dengan teliti. 

“baby kamu jangan minum kopinya, kamu gak makan dari kemarin tar sakit perutnya” ucap Becca yang melihat Freen hendak mengambil kopi. 

“aku atau kamu yang sakit?” tanya Freen cuek. 

“iya kamu yang sakit, justru itu aku ngelarang karena aku gak mau kamu sakit” ucap Becca dengan sabar. Freen hanya diam. 

“kamu duduk aja sana ya, biar aku buat coklat aja, bentar ya” ucap Becca lembut. Freen yang dasarnya menurut sama pacarnya hanya bisa diam dan kembali duduk di kerusi nya.

“nah ini udah coklatnya, semoga kamu suka” ucap Becca sambil tersenyum manis membuatkan hati Freen sedikit bergetar. 

Mereka hanya diam di meja makan karena canggung. Becca gak berani buat bicara sama Freen namun dia juga gak mau cuma diam. 

“em baby kemarin kamu tidurnya di mana? kok aku cari kemana mana gak ada” tanya Becca ragu. 

“rumah teman” jawab Freen dingin. 

“kok gak pada ngabarin baby, aku khawatir loh” ucap Becca. 

“kenapa harus ngabarin? emang kita apa?” tanya Freen menatap Becca. 

Deg! 

Hati Becca sakit mendengarnya namun dia hanya tersenyum buat menutupinya. 

“iya seenggaknya kabarin baby, aku khawatir banget sama kamu, mujur aja orangnya daddy ketemu kamu di bar” ucap Becca lagi. Freen tertawa sinis mendengar ucapan Becca. 

“penting ya soal kabar, aku kira udah gak penting karena kemarin kamu ketemu sama Stefan di cafe gak ada ngabarin aku padahal kita masih pacaran waktu itu, terus kenapa sekarang status kita udah gak pacaran kamu mau bicara soal kabar Becca?” tanya Freen sambil menatap tajam Becca. Becca hanya menghela nafasnya pelan. 

“iya baby aku salah, aku tau aku salah baby, aku gak ngabarin soal itu terus aku terus aja sama ego aku waktu itu, aku cuma mikirin soal perasaan aku aja bahkan gak mikirin perasaan kamu, aku salah baby makanya aku cari kamu dimana mana buat minta maaf” ucap Becca lirih. 

“aku gak peduli Bec kalo kamu mau marah sama aku, mau cuek sama aku atau apa sekalipun, aku terima dan aku bakal terus usaha buat kamu gak marah karena aku sadar awalnya semua ini juga salah aku, tapi soal Stefan aku gak bisa Bec, kamu tau aku trauma soal itu, kamu tau itu tapi kamu masih ngelakuin nya” ucap Freen tegas. 

“tapi aku gak ngelakuin apa pun sama Stefan waktu itu, aku cuma mau ketemu sama dia karena mau pendapat soal kuta baby, ya aku tau kamu pasti mikir kenapa Stefan kenapa gak Adrian, itu karena aku udah tau baby kalo Adrian pasti nyuruh aku buat turunin ego aku, tapi kalo Stefan aku masih gak tau baby, justru itu aku mau dengerin” ucap Becca menjelaskannya. 

Can I Be Yours?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang