Beberapa minggu berlalu, dan persiapan pernikahan besar antara Zarathustra dan Lucien dilakukan dengan cepat. Keduanya tidak hanya menyatukan dua kerajaan, tapi juga membawa harapan baru bagi rakyat mereka. Meskipun banyak yang meragukan apakah penyatuan ini bisa berhasil, semakin banyak orang yang mulai melihat masa depan yang lebih cerah.
Di taman kerajaan Verellia, di mana mereka pertama kali bertemu, Zarathustra dan Lucien berjalan bersama. Tempat itu, yang dulu menjadi saksi pertemuan mereka yang penuh ketegangan, kini menjadi simbol dari perjalanan panjang mereka menuju pemahaman dan cinta.
"Apakah kau pernah membayangkan ini?" tanya Lucien, suaranya lembut saat mereka berjalan di antara bunga-bunga yang bermekaran. "Bahwa kita akan berakhir seperti ini, bersama?"
Zarathustra tersenyum tipis. "Tidak pernah. Saat aku kehilangan Azhura, aku tidak tahu bahwa pencarianku akan membawaku padamu. Dan sekarang, kita di sini, mengubah dunia kita."
Lucien menatap Zarathustra dengan penuh penghargaan. "Kita telah melalui banyak hal bersama. Dari pertarungan melawan Malakar hingga mengatasi kebencian di hati kita sendiri. Tapi aku yakin, denganmu di sisiku, kita bisa menghadapi apa pun yang datang di masa depan."
Zarathustra menatap langit yang mulai gelap, namun kali ini tanpa rasa takut. "Kegelapan dan cahaya. Api dan bayangan. Kita telah menemukan keseimbangan, Lucien. Dan selama kita bersama, keseimbangan itu akan tetap terjaga."
Malam pernikahan mereka akhirnya tiba, diadakan di tengah-tengah antara Verellia dan Noctaria, sebagai simbol penyatuan dua kerajaan. Ribuan orang datang untuk menyaksikan peristiwa bersejarah itu, di mana api kuno yang pernah disulut untuk melawan Malakar kini menyala di tengah panggung sebagai tanda harapan baru.
Saat Zarathustra dan Lucien bersumpah di hadapan rakyat mereka, langit cerah dipenuhi dengan cahaya bintang yang bersinar terang. Tidak ada lagi kegelapan yang menakutkan, tidak ada lagi bayangan yang menyelimuti. Dunia mereka kini berada di bawah sinar harapan baru, dengan api dan bayangan yang akhirnya menemukan keseimbangannya.
After The Wedding Day...
Setelah pernikahan, Verellia dan Noctaria mulai menyatu sebagai satu kerajaan besar yang dipimpin oleh dua pemimpin yang berbeda namun saling melengkapi. Di bawah pemerintahan Zarathustra dan Lucien, keseimbangan antara kekuatan api dan bayangan dijaga dengan bijak, dan kedua kerajaan mulai mengalami masa kejayaan.
Namun, perjalanan mereka baru saja dimulai. Meskipun Malakar telah dikalahkan, ancaman baru selalu menunggu di balik cakrawala. Dan dengan setiap tantangan baru yang muncul, Zarathustra dan Lucien siap untuk menghadapinya, bersama-sama.
"Dunia ini masih penuh misteri," ujar Lucien suatu hari, saat mereka berdiri di puncak menara istana baru mereka, memandang cakrawala yang jauh. "Tapi bersama, kita akan menemukan jawabannya."
Zarathustra tersenyum. "Ya, kita akan hadapi semuanya di antara api dan bayangan."
KAMU SEDANG MEMBACA
DIANTARA API DAN BAYANGAN
FantasyKerajaan Verellia dan Noctaria telah lama berseteru, terpisah oleh sejarah permusuhan yang kelam. Namun, semuanya berubah ketika Aetheria, Phoenix legendaris milik Princess Zarathustra dari Azhura, tiba-tiba menghilang. Hilangnya sang Phoenix tidak...