Part 10

112 24 7
                                    

Humbert is a highly educated, mentally unstable, literarily gifted European man with an uncontrollable desire for young girls, whom he calls “nymphets.” Humbert Humbert is extraordinarily charming, sarcastic, and seductive.-

Semesta memejamkan mata. Mencoba menikmati sensasi irama detak jantung yang berubah, menyengatnya seperti lebah, dingin dan panas menyatu. Hentakan adrenalin. Hormon testosteron sekaligus endorphins. Permainan kelenjar alamiah manusia. Mengacaukan otak dan akal sehat. Mengacaukan target, ambisi masa depannya dan terutama, masa depan Amora.

Humbert is a completely unreliable narrator, and his myopic self-delusion and need for sympathy make many of his statements suspect.

Semesta mencoba memejamkan matanya rapat-rapat. Memeluk bantal kamarnya sekuat tenaga. Hatinya berteriak ke langit namun akal sehatnya berteriak ke bumi. Semesta masih bisa merasakan sentuhan pipi Amora di bibirnya. Sensasi terbang ke angkasa. Kebahagian semu yang adiktif. Ia masih ingat detail kecil, perubahan ekspresi Amora. Wajah bahagia Amora. Senyum lucunya. Cengiran kecil yang seumur hidup tidak pernah di lihat oleh Semesta. Mata yang menyala hidup. Menari-nari.

And one of those is revealed by Nabokov at the end: Humbert's love for Lolita turns out to be genuine, not merely physical. At first his love had been a kind of demented, hypertrophied lust, based on her youthful body only

Yang dirasakan Semestapun sama. Ia hampir tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya. Jantungnya meletup-letupkan kode Morse bahagia. Ekspektasi dan harapan tinggi untuk kedepannya. Ia menanti hari esok bersama Amora dan esoknya lagi, sepanjang waktu, seumur hidup seakan sampai ia tua nanti.

Grooming is when someone builds a relationship, trust and emotional connection with a child or young person so they can manipulate, exploit and abuse them. Children and young people who are groomed can be sexually abused, exploited or trafficked.

Mungkin ini yang dimaksud dengan tersenyum sambil menangis. Ketakutan tapi bahagia. Adrenalin rush yang dirasakan ketika menaiki wahana, olahraga, permainan berbahaya. Kebahagiaan yang muncul dari menantang kematian.

Setelah mencium Amora, Semesta hanya bisa duduk diam. Tegang karena deretan CCTV yang terus mengawasi. Berusaha kembali ke profesionalitas, mengajar Amora. Walaupun sulit karena Amora sendiripun tidak berusaha menyembunyikan ekspresinya.

Tapi Semesta berhasil. Saat itu. Sekalipun ia pulang dengan perasaan kacau. Dan kembali datang dua hari kemudian dengan perasaan tegang.

Amora sudah menunggunya seperti biasa di ruang perpustakaan dan ia tersenyum. Amora jarang tersenyum padahal senyumnya senyum termanis yang Semesta pernah lihat dari seorang manusia.

"Kak Semesta." Sapa Amora ceria.

Why do people interpret non-sexual dating between adults and minors or teenagers and younger kids to be grooming ? Child grooming is befriending a child with sexual intentions; if they don't do anything sexual, then it's not grooming. As a general rule, there is no such thing as non-sexual dating

Semesta menelan ludah. Tanpa beban Amora berjalan mendekat, hampir berlari. Matanya bersinar gembira. Kenapa disaat seperti ini, Amora harus memakai gaun santin yang Semesta pernah lihat di ruang piano sebelumnya? Kenapa disaat seperti ini, Amora menggerai rambutnya? Kenapa ia memakai lipstik tipis, parfum seharum semanis berry?

Perpetrators may target and exploit a child's perceived vulnerabilities including: emotional neediness, isolation, neglect, a chaotic home life, or lack of parental oversight, etc. The offender will pay special attention to or give preference to a child

"Kak Semesta mau makan nggak? Aku masak fish and chips untuk kakak..."

Kakak....

Semesta menarik nafas. Menghitung kembali jarak umur di antara mereka. Mengembalikan akal sehatnya. Kewarasannya.

classify grooming as a serious offence and is punishable by law. Perpetrators target specific children and young people who show signs of being vulnerable. They take advantage of any opportunity they can use.

"Kak Semesta suka makan ikan kan? Aku sudah belajar banyak menu-menu masakan yang mengolah ikan. Aku bisa masakin ikan untuk kak Semesta setiap hari."

"Cukup." Ujar Semesta tegas. Mundur satu langkah kebelakang. Mengambil jarak dari tempat Amora berdiri, "Kamu nggak perluh masak untukku setiap hari."

"Kalau gitu setiap kakak datang waktu les?"

Semesta menggeleng, "Nggak."

"Kalau sesekali?" Tanya Amora, matanya membulat seperti bayi. Wajah bayi kecil. Anak kucing lucu.

"Bukan begini maksudku Amora." Ujar Semesta putus asa. Putus asa pada dirinya sendiri. Putus asa pada dorongan rasa marah dan perasaan campur aduk. Semesta ingin mengangkat tangannya, memeluk Amora sekuat tenaga. Mengecup kening, pipi, bibir Amora. Semua tindakan dan keputusan berbahaya itu. Lonjakan adrenalin dan kelenjar manusia yang memutus urat malu, etika, norma dan sopan santun, "Hubungan kita jangan sampai kesana."

"Jangan sampai ke 'dimasakin' maksudnya?' " tanya Amora, satu alisnya naik dan wajahnya jauuuh lebih lucu dari sebelumnya. Wajah polos tanpa dosa. Wajah bingung yang juga hampir tidak pernah ada dalam ekspresi Amora.

"Jangan sampai kita punya hubungan apa-apa kecuali guru dan murid."

"Oh." Rona menyala Amora memadam, ia ikut mundur satu langkah kebelakang dengan wajah tegang, "Kenapa?"

"Karena kalau kita sampai di satu hubungan, I will want to kiss you so badly, everyday. Everytime. And I will always want it more."

GlimpseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang