41. MANUSIA-MANUSIA MASA LALU

59 3 0
                                    

Minggu demi Minggu berlalu, Sasuino semakin bergantung satu dengan yang lainnya. Berpisah satu hari saja akan membuat Sasuke merasa tersiksa.

Ino pun mulai menekuni pekerjaan barunya sebagai model untuk brand skincare terbaru. Meski awalnya dia hanya ingin membantu Tsunade, tetapi dokter cantik itu ternyata sangat profesional. Dia menambahkan gaji Ino berkali-kali lipat. Sejujurnya Ino bingung, apa yang harus dia lakukan dengan uangnya. Sasuke telah mencukupi semua kebutuhan dan keinginannya. Namun, Ino tetapi bahagia. Dia akan memikirkannya nanti.

"Ino, besok kita akan launching produk. Ini akan menjadi produk skincare kita yang pertama," ucap Tsunade.

"Wah, aku sangat tidak sabar. Apakah kita akan mengundang banyak tamu."

"Tentu saja. Aku tidak menyangka kalau Naruto dan Hinata pun akan membantu kita mempromosikannya di sosial media mereka. Bahkan mereka tidak meminta bayaran. Pasti mereka melakukannya karena dirimu."

"Mereka memang orang baik, dokter Tsunade. Aku bersyukur mengenal mereka di dunia ini."

"Dunia ini?" ulang Tsunade.

"Uppss!" Ino reflek menutup mulutnya tatkala menyadari dirinya keceplosan. "Maksudku, aku bersyukur memiliki sahabat seperti mereka. Mereka baik padaku bukan karena aku kekasih Sasuke, tapi karena aku adalah aku."

"Ya. Sekarang aku tahu kenapa mereka bebas dari berita miring. Mereka benar-benar orang baik."

***

Berulang kali Ino melihat jam di ponselnya. Seharusnya Sasuke telah menjemputnya satu jam yang lalu, tetapi pria itu tak kunjung muncul.

Tsunade yang baru saja keluar dari laboratorium mengernyit heran. "Ino, aku pikir kau sudah pulang," ucap Tsunade.

"Sasuke belum datang, dokter. Sudah satu jam aku menunggu."

"Mau kuantar pulang?"

Ino menggeleng, tidak ingin merepotkan pembimbingnya. Tetapi, menit kemudian dia berubah pikiran. "Bisakah dokter Tsunade mengantarku ke kantor Sasuke? Tiba-tiba aku sangat gelisah dan mengkhawatirkannya."

"Tentu. Kebetulan rumahku searah dengan kantornya."

***

Sasuke meronta di dalam sebuah mobil jeep. Kedua tangan dan kakinya diikat, mulutnya dibekap dengan kaos kaki, kepalanya juga ditutup dengan kain hitam. Sasuke berteriak, tetapi suaranya tenggelam dalam mulutnya.

Pria yang sedang mengemudi hanya menyeringai. Dia yakin pekerjaannya kali ini akan mendapatkan pujian dari bos besar. Sasori telah berjanji akan memberikannya bonus besar, bahkan liburan ke luar negeri, asalkan dia menyelesaikan tugas ini.

***

Ino berjalan cepat ke ruangan Sasuke, bahkan dia mengabaikan sapaan dari beberapa staff yang menyapanya. Hatinya semakin gelisah, dia ingin melihat Sasuke di ruangannya.

"Ino?" ucap Sai saat membuka pintu. Dia terkejut melihat Ino terengah-engah sambil memukul dadanya.

"Kenapa kau di sini?" tanya Sai.

"Di-di mana Sa-Sasuke?" tanya Ino sambil mengatur napasnya yang tak beraturan.

"Sasuke? Dia meninggalkan kantor dua jam yang lalu. Katanya ingin menjemputmu."

"Sa-Sasuke tidak menjemputku, Sai. To-tolong panggil Sasuke. Aku ingin melihatnya." Ino berbicara sambil memukul dadanya, berharap napasnya teratur agar sesak di dadanya hilang.

"Ino, apa yang terjadi?" dengan sigap Sai menuntun Ino ke dalam ruangan, membantu wanita itu duduk, kemudian dia mengambil segelas air. "Tenanglah, Ino."

ALWAYS WITH YOU (SASUINO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang