21

31 5 4
                                    

ASSASSINO

Entah bagaimana tapi kini pakaian mereka tanggal. Sekali lagi saling mengisi dalam suasana erotis dan Alena menerima Diego untuk kedua kalinya. Lebih jauh dari yang sebelumnya, percintaan kali ini terasa lebih lembut dan Alena rasa setiap gerakan dan sentuhan Diego membuatnya merasa begitu di cintai dan di inginkan. Walau jelas Alena tau betapa ingin Diego memimpin secara leluasa, tetapi pria itu tidak bersikap impulsif lantas memberikan kenyamanan dengan meremas jemari Alena di samping kepala wanita itu.

Sudah hampir 30 menit semenjak menyatu, Diego terus menumbuk hingga bagian terdalam mengejar klimaks pertama sementara Alena sudah meraup lebih dulu sebanyak 2 kali. Selama itu pula, Diego tidak mau berhenti mencium Alena yang terus mendesah hingga akhirnya mencapai pelepasan juga. Terakhir, Diego membubuhkan kecupan singkat di kening, alis, mata, hidung, dan bibir Alena sebelum berpindah kesamping sembari membawa wanita itu kedalam pelukannya.

"Aku seperti pelacur"

Diego menunduk menatap Alena lalu mengetuk pelan bibir wanita itu "Kau ini, kenapa kau bisa berfikir begitu hmm?"

"Ya apa lagi kalau bukan pelacur?"

"Yang namanya pelacur itu tidur dengan banyak pria sementara kau hanya punya satu disini" Diego menarik lagi kepala Alena tenggelam kedalam dadanya yang bersih dari kain.

"Tanpa hubungan?"

"Kau selalu bilang begitu tapi kau sendiri yang selalu menolak ku" Diego memperbaiki selimut di belakang punggung Alena agar menutupi hingga bahu "ngomong ngomong bagaimana rasanya?"

"Bagaimana rasanya apa?"

"Bercinta"

"Apa kau harus menanyakan itu?"

"Aku perlu tau apakah kau cukup puas denganku atau tidak"

Alena mencubit perut Diego dalam selimut "aku tidak pernah menduga kalau fikiranmu sekotor itu Diego"

"Itu pembahasan penting dalam hubungan suami istri Alena"

"Kita bukan suami istri" giliran Alena yang mendangak menatap Diego "Kau tidak mencoba klarifikasi soal itu kan. Tadi siang Dokter bianca terus terusan membahas persoalan suami istri, katanya aku harus begini harus begitu agar cepat cepat hamil"

"Aku senang mereka semua mengira kau adalah istriku"

"Tapi aku tidak senang"

Diego menahan Alena yang hendak beranjak dari ranjang "mau kemana?"

"Aku mau mandi"

"Besok pagi saja. Ayo tidur, sekarang sudah pukul 2 malam"

"Pukul 2 malam?"

"Kenapa? Kau tidak sadar?" Diego tertawa kecil "itu karna kau terlalu menikmati"

Alena berdecak namun mengabaikan perkataan Diego lantas mengganti topik "apa aku harus benar benar ikut denganmu ke Norwegia?"

"Masih memikirkan itu"

"Tentu saja. Itu membebani fikiranku, aku tidak ingin pergi tapi aku sudah terlanjur berjanji pada ibumu"

"Apa yang membuatmu se khawatir itu. Ibuku baik, adik adik ku, kakek dan nenek ku, mereka semua baik"

"Tapi pasti bukan hanya mereka saja. Ini keluarga besarmu Diego. Coba jelaskan dari mana saja keluargamu yang akan datang ke acara itu?"

"Saudara ibuku ada 8. Kakak pertama dari Brazil dan mempunyai 5 anak. Kakak kedua nya dari Los angeles mempunyai 3 anak. Kakak ketiga nya dari New Zealand mempunyai 7 anak. Kakak...."

ASSASSINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang