32

28 4 6
                                    

ASSASSINO

Dokter Bianca baru saja pulang. Dia datang pagi pagi sekali setelah Diego berangkat kekantor. Tadinya Diego hendak menemani Alena, tetapi Alena mencoba meyakinkan kalau dia baik baik saja agar Diego tidak meninggalkan pekerjaan sebab tak ingin pria itu harus mengurangi jam tidur lagi karna berkas menumpuk di meja. Pada akhirnya Diego mau mengalah, meski ragu dan berat hati dia mencium berkali kali Kening Alena sebelum pergi, menelan rasa khawatir sebab sebagian ini Alena nampak sangat pucat dan sempat muntah dua kali sejak terbangun.

Alena mengatakan hal yang sama seperti semalam perihal mungkin hanya mual biasa karna tidak makan seharian sebab Alena muntah pun tidak mengeluarkan apapun, begitu katanya untuk meyakinkan Diego. Namun rupanya, semenjak dokter bianca meninggalkan rumah, Alena tidak berpindah dari tempatnya melamun di atas ranjang memikirkan segala hal kemungkinan pasti yang berisik dalam kepalanya.

Alena tau kejadian pasti yang melanda keluar dari mulut Dokter bianca. Entah sejak kapan tapi Dokter bilang Alena memasuki trimester pertama menginjak bulan kedua.

Ya, Alena hamil.

Pada dasarnya kesalahan tetaplah kesalahan. Alena tidak menyesali ataupun marah pada siapapun namun Alena bimbang harus menanggapi ini dengan cara apa. Setelah bercinta berkali kali Alena jelas tau resikonya, sejak dia terus terusan merasa pusing dan merasa mual pun Alena sudah menduga ini. Karna itu dia menolak untuk di periksa sebab menghindari kenyataan itu, Namun pada akhirnya Alena harus menelan pahit pernyataan itu juga.

"Alena"

Alena tersentak "kau bisa mengetuk pintu dulu Giordano sialan"

"maaf. Aku buru buru" Giordano memberikan Tote bag "makanan mu. Ini bubur sama sayur"

"Kenapa kau buru buru?"

"Sekelompok orang dari Sidney mengangkut berton ton ganja di truk yang mereka gunakan. Sekarang Laura dan Fransesco sedang mengejar mereka. Aku baru saja mendapat informasi dari Dovo saat baru sampai disini"

Alena melompat turun dari ranjang "aku ikut"

"Aku bohong"

Alena mengambil jaket Diego asal untuk di pakai "Aku tau kau tidak bohong"

"Aku menyesal sudah mengatakannya padamu. Kau sakit Alena"

"Ayo cepat. Kau bilang kau buru buru" Alena berlari menuruni tangga terlebih dulu di ikuti Giordano di belakang.

"Alena..."

"Jalan"

Giordano tidak bicara lagi, hanya menggeleng geleng di akhir sebelum menancap gas di kecepatan tinggi menghampiri lokasi Francesco sekarang. Kemudian dia memasang earpiece di telinga dan di berikan pada Alena juga.

"Mereka menuju pelabuhan dermaga darsena" suara Fransesco

Giordano memutar stir berbelok kekiri mengambil jalan pintas.

"Plat J 3551. Truk berwarna merah"

Alena menunjuk kedepan "Aku melihatmu" Kemudian membuka kaca mobilnya setelah berpapasan dengan mobil Fransesco dan Laura untuk memberi isyarat pada pria itu menggunakan tangan agar mengambil jalan di pinggir Kanan sementara Giordano sendiri mengambil jalan di pinggir kiri untuk membuat Truk tersebut berada di tengah tengah mereka.

"Jangan menembak" ujar Giordano saat Alena hendak mengeluarkan pistol

"Kenapa?"

"Naik ke truk itu Alena"

ASSASSINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang