2

63 6 0
                                    

ASSASSINO

Diego menjanjikan kehidupan yang layak. Sebagai balas Budi mungkin ini sudah terlalu banyak tetapi Alena bersyukur Diego mau menampung perempuan sebatang kara seperti dirinya. Tetapi akhir akhir ini Alena mulai merasa takut, meski memang sedari awal ketakutan semacam itu sering kali membuatnya bimbang tetapi sekarang menjadi lebih menakutkan. Alena merasa ancaman semakin nyata di depan matanya.

Belum lagi Diego yang tiba tiba muncul. Secara tidak langsung memperkenalkan Alena ke segala penduduk Italia melalui siaran televisi. Sekarang semua kalangan manapun membahas soal mereka. Diego berkencan lah, Diego memiliki kekasih, Diego sudah lama menikah, Diego membawa istrinya yang sudah lama ia sembunyikan ke acara pernikahan temannya, dan berbagai macam prasangka hangat di perbincangkan setelah tadi malam. Lagi lagi seharusnya Alena sudah bisa menebak tentang apa yang akan terjadi kalau dia pergi dengan Diego sebab pria itu adalah orang terkenal di Italia dalam dunia bisnis namun Alena malah menemui jurangnya sendiri.

Meski demikian pekerjaan tetaplah pekerjaan. Pagi ini Alena di suruh kebandara menjemput sepasang suami istri-Luis dan olivia-dari meksiko. Yang Alena dengar, kedua suami istri itu adalah bos dari rumah bordil terbesar di meksiko, mereka datang ke Italia karna bekerja sama dengan Matias sang penipu para gadis untuk di perjual belikan-prostitusi-.  Dan kali ini Alena menyamar sebagai sekertaris Matias, Jadi sebelum berdiri di pintu keluar garbarata, Alena harus menculik sang sekertaris yang asli lebih dulu.

Begitu Luis dan Olivia muncul Alena membungkuk memberi salam dengan senyum nya yang manis "selamat datang di Italia tuan Luis, nyonya Olivia"

Keduanya balas menyapa dengan ramah lalu bertanya dengan isyarat kalau dia siapa.

"Ohh aku Gabriel sekertaris tuan Matias. Aku di perintahkan untuk menjemput kalian. Ayo" Alena menuntun keduanya menuju mobil. Syukurnya Luis dan Olivia benar benar tidak merasa ragu sama sekali.

Mereka kini sudah berada didalam mobil dengan Alena sebagai supirnya. Sebelum menancap gas, dia terlebih dulu mengangkat panggilan dari Diego.

Alena berdecak "ada apa?"

"Aku ada di markas eradicatore"

-eradicatore (pemberantas) markasnya anggota anti mafia-

"Aku tau" Alena memutus telfonnya sepihak dengan jengkel. Dalam menjalankan misi seperti ini, Alena kesal sekali kalau di ganggu. Lagi pula Diego sudah memberitahu lewat Giordano tadi kalau dia berada di markas.

Ini sudah 20 menit sejak mobil memasuki jalan tol. Luis dan Olivia sepertinya mulai sadar kalau mobil menuju ke arah yang lain. Benar saja, beberapa detik setelahnya Olivia bertanya mereka akan di bawa kemana di susul raut panik sang suami. Alena mengambil pistol dari dasboard sehingga Luis dan Olivia sangat terkejut.

"Aku tidak akan menembakmu kalau kau mau duduk dengan tenang" kata Alena. Bersamaan dengan mobil memasuki pelataran markas yang di depannya tertulis eradicatore. Begitu mobil berhenti, seorang pria anggota anti mafia membuka pintu mobil dan membawa keduanya masuk.

Sementara Alena masih menetap didalam mobil. Baru saja dia mengeluarkan sebatang rokok hendak membakarnya, Giordano datang mengetuk kaca mobil nya.

"Kenapa?"

"Diego menunggumu di ruangan nya?"

Alena mendengus. Meletakkan kembali rokoknya untuk menghampiri Diego.

Sebenarnya, markas mereka itu tidak juga begitu besar. Hanya ada dua lantai. Lantai pertama di gunakan untuk mengintrogasi para penjahat yang tertangkap sebelum diserahkan pada polisi dan lantai kedua terdapat beberapa kamar untuk para anggota anti mafia serta ruangan Diego. Walau Diego jarang sekali berada disana karna 95 persen waktunya habis di perusahaan miliknya. Sesungguhnya, kekayaan Diego itu penuh dari perusahaan yang ia kelola sejak berumur 25 tahun. Orang orang tau, Diego lebih terkenal sebagai CEO muda di banding dirinya yang mengepalai kelompok anti mafia.

ASSASSINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang