15

20 2 0
                                    

ASSASSINO

Tentang Diego yang mengatakan soal Alena yang selalu bertindak tanpa berfikir terlebih dulu rupanya itu karena tau apa yang terjadi di Moldova. Giordano tak melewatkan satupun informasi untuk di diberitahukan pada Diego, termasuk Alena yang pergi mengejar Matias sendirian sehingga bertemu dengan pria asing yang hampir mencekik lehernya. Dan karna itu juga Diego melarang Alena keluar rumah, tapi sejujurnya Alena tak peduli perihal larangan tak mendasar itu. Setelah Diego berangkat kerja, dia pun meninggalkan rumah itu menuju Markas eradicatore.

"Kenapa kau disini?"

Alena merampas kotak rokok dari tangan Giordano lalu mengeluarkan satu batang dan membakarnya "Pertanyaan macam apa itu. Aku bekerja disini"

"Kau tidak mendengarkan Diego"

"Apa yang harus aku lakukan di rumahnya? Tidur? Berleha leha? Aku bukan perempuan seperti itu"

"Kau harus jadi perempuan seperti itu sekarang" Diego memutar bahu Alena dan mendorong nya "Pulang. Cepat pulang"

"Aku tidak mau. Kenapa kau memaksa begini" Alena mengambil gerakan satu langkah menjauh "Aku mau ikut ke San Siro"

"Kau tau San Siro sangat berbahaya kan. Kami hanya akan pergi menyelidiki beberapa orang lalu kembali"

"Aku suka bahaya"

Giordano berdecak "Kalau Diego marah kau mau bertanggung jawab?"

"Dia tidak punya hak untuk marah. Aku bisa memutuskan sendiri apa yang harus aku lakukan dan kemana aku pergi" walau kenyataannya Alena tak menjamin bisa mengatasi Diego kalau sedang marah. Terakhir kali Diego marah markas eradicatore menjadi kacau, kursi kursi Diego lemparkan kemana mana dan beberapa gelas pecah berserakan di lantai. Kalau sedang marah, Diego pun menjadi ringan tangan memukul beberapa orang, waktu itu Giordano menjadi korban nya.

"Terserah kau saja"

"Aku ikutkan"

"Terserah kau"

Walau agak jengkel. Giordano tidak mendebat apapun lagi, sebab sebenarnya dalam pekerjaan apapun Alena berperan penting. Eradicatore membutuhkan Alena di beberapa hal yang tidak bisa di lakukan yang lainnya. Jadi saat itu juga, Giordano Alena Fransesco dan Dovo menuju San Siro dalam satu mobil.

"Setidaknya beritahu Diego"

Alena memutar bola mata "Dia pasti sudah tau"

Giordano memukul Punggung tangan Alena saat perempuan itu hendak mengambil kotak rokoknya lagi "Berhenti merokok. Kau sudah menghabiskan tiga batang siang ini"

"Apa masalahmu. Nanti ku belikan yang baru, dasar pelit"

"Bukan masalah pelit. Kau perempuan tapi merokok melebihi laki laki"

"Tidak ada batasan semacam itu. Perempuan dan laki laki itu setara"

Giordano menghela nafas panjang "terserah kau saja"

"Alena" Fransesco melotot sebab Alena sekali lagi berusaha meraih rokok di tangan Giordano.

Alena bersedekap kesal, sesungguhnya Alena sedikit takut pada Francesco. Dengan otot dan badan yang besar, tato di sepanjang tangan kanan, walau nyatanya Francesco tidak semenakutkan itu juga tapi ada beberapa keadaan yang membuat Alena tidak berani pada lelaki itu.

ASSASSINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang