6

32 3 0
                                    

ASSASSINO

Alena sungguh tidak bisa menebak situasi macam apa ini, ketika Diego menggendongnya naik ke kamar lalu membantingnya di atas ranjang Alena bahkan tidak bisa bergerak sama sekali sementara Diego hanya menatap tanpa mengatakan apapun. Alena pun sejak tadi diam menunggu Diego bicara, namun pria itu malah pergi begitu saja. Alena hanya menggeleng geleng lalu satu satunya muncul di dalam otak nya adalah foto yang ia temukan semalam. Alena buru buru meraba di bawah bantalnya sebab dia meletakkan foto itu disana namun Alena sudah tidak menemukannya lagi. Foto itu menghilang. Dan Alena tau pasti Diego yang mengambilnya.

ASSASSINO. Jika di artikan dalam bahasa Italia adalah PEMBUNUH. jadi, setelah hidup dalam dunia seperti ini. Alena tidak bisa untuk tidak curiga setelah melihat foto penuh tanda tanya itu. Tapi Alena juga tidak mau berfikir yang macam macam dulu, sebab sejauh ini Alena tau kalau Diego orang yang baik.

"Kau tidak mau makan?"

Alena terkejut namun detik berikutnya berdecak sembari bangun dan turun dari ranjang "Diego, setelah aku tinggal disini, tidur didalam kamar ini, kuharap kau tidak masuk sembarangan begitu"

"Aku minta maaf" Diego menutup pintu lalu mengetuk nya dari luar.

"Masuk"

Barulah Diego masuk kembali "kau tidak mau makan?"

"Aku mau mandi dulu"

"Baiklah. Aku dan Giordano menunggumu dibawah"

"Hmm Diego" Alena harus mempertimbangkan harus kah dia menanyakan perihal foto itu pada Diego. Walaupun pada dasarnya dia tau kalau pria itu tidak akan mau memberikan jawaban seperti apa yang Alena mau tapi setidaknya dia bisa melihat bagaimana ekspresi Diego. Namun detik berikutnya Alena malah menggeleng "tidak jadi"

"Kau ingin mengatakan sesuatu?"

"Sebenarnya iya tapi ini tidak terlalu penting jadi tidak usah" Alena mengambil handuk di ranjang lalu membungkus bahunya "kenapa kau masuk lagi?"

"Aku mencoba mencari tahu apa yang sedang kau fikirkan"

"Diego, aku sungguh merasa tidak nyaman dengan mu. Tidak bisakah kau bersikap seperti biasa saja"

"Tidak bisa" diego tersenyum "Aku mencintaimu bagaimana bisa aku bersikap biasa saja"

"Berhentilah mengatakan hal hal seperti itu. Aku jauh lebih merasa tidak nyaman lagi"

"Itu karna kau belum pernah mendengar ungkapan cinta semacam itu selama ini"

"Karna aku tidak perlu" Alena mendorong Diego keluar "sudah cukup omong kosong mu"

"Apa yang di katakan Agosto padamu tadi?" Diego mengawasi ekspresi Alena "Giordano bilang kau sempat mengobrol dengannya"

"Hanya omong kosong. Sama sepertimu sekarang ini"

"Omong kosong seperti apa?"

"Dia menginginkan selangkangan" Alena bersedekap dada "aku mencoba mendapatkan tawaran yang pas tapi sepertinya Agosto tidak dapat menyanggupi"

ASSASSINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang