ASSASSINO
¶
Acara makan bersama keluarga Diego datang begitu cepat. Kemarin mereka berangkat ke Norwegia dan tiba di malam hari sekitar pukul 12 di sambut oleh Dayena, Leyna dan Neyna. Alena tau mereka menunggu, sebab saat mobilnya sampai, ketiga perempuan itu nampak berdiri di teras rumah dengan senyuman lebar padahal sudah tengah malam. Karna itu juga mereka tidak mengobrol banyak sebab Dayena langsung menuntun Alena ke dalam kamar dan menyuruhnya segera istirahat.
Besok paginya, Alena di bangunkan oleh perias untuk segera bersiap dan baru selesai 5 menit yang lalu. Sekarang dia berdiri di depan cermin menatap dirinya dengan gaun mahal yang di belikan Diego, mungkin sudah hampir setengah jam dia berada disana dengan perasaan gugup dan takut. Pasalnya, sekarang pastinya bukan hanya ada ibu dan kedua adik perempuan Diego tapi semuanya. Semua keluarganya hadir.
"Kenapa belum keluar?"
Alena menemukan Diego berdiri di belakangnya namun tak berniat berbalik lantaran menatap pria itu di dalam cermin "apa gaunnya tidak terlalu berlebihan?"
"Setelah keluar, pakaian mu akan menjadi yang paling simpel dari yang lainnya" Diego merangkul pundak Alena dari belakang sementara tangannya yang lain melingkari perut wanita itu "acara ini bukan hanya makan bersama biasa. Keluargaku mengadakan acara seperti ini setiap 5 tahun satu kali untuk memperbaiki silaturahmi"
Alena berbalik setelah melepaskan diri dari rangkulan Diego lalu mengambil satu langkah mundur "Untuk apa aku disini?"
"Aku tidak tau. Tanyakan pada ibu ku karna dia yang mengundang mu" Diego menautkan jemarinya ke sela jari Alena "ayo, kakek dan nenek ku sudah datang"
Alena menarik tangannya lepas lalu berjalan di belakang Diego keluar kamar serta menuruni tangga. Satu yang pasti, rumah ini jauh lebih luas di banding rumah Diego. Seluruh interiornya terlihat mewah karna hampir semua berwarna emas, belum lagi lampu lampu besar tergantung di mana mana. Alena juga bisa melihat lemari lemari menjulang dan lebar hanya berisi pajangan pajangan mahal saja.
"Aku tau ini pemandangan yang tidak bisa ku definisikan sendiri" Seorang wanita paruh baya dengan gaun berwarna merah maroon menoleh pada Dayena di sampingnya "Jadi bisa tolong jelaskan?"
"Aku mendapatkan satu kemungkinan kak Leuna" Dayena berbisik di telinga sang Kaka "segera menikahkan Diego" katanya dan mengundang tawa Leuna.
Alena hanya tersenyum sambil menyatukan kedua tangan di depan. Ada banyak sekali orang disana, para Aunty Diego dan suami suami mereka serta anak anak nya, ke tiga adik laki-laki nya bersama kekasihnya, dan ke tiga adik perempuan nya juga dengan kekasih mereka. Jelas untuk acara ini ibu Diego sengaja menyiapkan meja makan yang sangat panjang di dekat kolam renang.
Saat Diego menarikkan kursi, Alena beranjak duduk berusaha bersikap seanggun mungkin walau nyatanya sangat ingin pergi dari sana sekarang juga.
"Jadi hari ini kita bertambah satu anggota" Nenek Diego menoleh ke arah Alena "Cantik sekali. Siapa namamu nak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ASSASSINO
RomanceMalam itu, Alena menemukan seluruh keluarganya dibunuh dalam rumah mereka sendiri. Satu satu nya yang selamat adalah Alena sebab berhasil kabur dari si pembunuh itu. Pada akhirnya dia bertemu dengan Diego, laki laki yang ia selamat kan nyawanya. Hin...