18

32 4 4
                                    

ASSASSINO

Operasi besar besaran yang katanya akan di lakukan bulan depan nyatanya di Majukan hari ini. Tadi pagi, Diego mendapat kabar dari Nicolo kalau mereka harus bergerak hari ini juga sebab rencana mereka tersebar kemana mana hingga mengubah aturan begitu saja, Khawatir para buronan dan para penjahat lainnya sudah lebih dulu kabur serta bersembunyi.

Nicolo juga mengatakan kalau beberapa anggota kepolisian sudah berangkat sejak subuh tadi ke beberapa lokasi yang masuk dalam list penangkapan. Jadi saat itu pula Diego menggerakkan seluruh anggota eradicatore untuk menyusul masing masing kelompok mereka sesuai yang sudah di tetapkan.

Kecuali Alena.

Diego memilih tidak memberitahu Alena soal itu. Karena tak ingin wanita itu ikut campur dulu perihal ini sebab akan sangat bahaya. Jadi usai sarapan tadi pagi Diego membawa Alena pulang kerumahnya meski sempat berdebat panjang karna Alena ingin menetap di markas. Alena juga sempat berteriak kesal karena meminta untuk di pulang kan kerumah nya saja namun Diego tidak mau mendengarkan. Pada akhirnya mereka berada di rumah Diego.

"Aku harus kekantor. Jangan kemana mana" Diego melihat sekilas jam di pergelangan tangan. Dia baru saja selesai bersiap dengan pakaian kantornya kemudian menghampiri Alena di ruang tengah sedang menonton tv "Alena?" Karna tak kunjung menoleh Diego menangkup kedua pipi Alena lantas menuntun kepala wanita itu menatapnya "Aku bilang jangan kemana mana. Kau tidak mau mati kan?"

"Kau tau kalau aku sangat kesal padamu. Aku sangat ingin menembak mu sekarang juga sampai mati"

Diego tersenyum tipis "kalau kau mau mendengarku semuanya akan baik baik saja. Tahan saja dulu rasa kesalmu, aku akan kembali cepat agar kau bisa menembak ku nanti"

"Bagimu itu hanya bercandaan. Aku serius bisa menembak mu"

"Terserah. Selama kau bahagia aku bisa berikan nyawaku sekalipun"

Alena memasang ekspresi seolah olah ingin muntah "Merinding"

"Berjanjilah untuk tidak meninggalkan rumah ini"

"Iya"

"Say it right"

"Iya aku janji"

"Good girl" Diego mengecup singkat kening Alena lalu melenggang pergi.

Setelah punggung Diego menghilang dari pandangan, Alena bertahan sedikit lagi sampai suara mobil Diego pun ikut menghilang dari pendengaran. Barulah dia meloncat dari sofa "Kau fikir aku tidak tau" Alena membuka laci meja di sudut ruangan kemudian mengambil salah satu kunci mobil "Akan sangat seru kalau aku juga ikut dalam operasi itu" Alena tersenyum satire sambil berjalan keluar menuju mobil.

Sebelum masuk ke mobil. Alena terlebih dulu membuka bagasi yang didalamnya terdapat beberapa jaket kulit hitam, kacamata, topi, serta pistol. Pertama kali Alena membuka Hoodie diganti menggunakan jaket, kemudian memasang topi serta kaca mata hitam. Terkahir, Alena mengisi pistol dengan peluru lalu ia masukkan ke saku jaketnya sebelum menancap gas.

Tujuan Alena adalah kota Bellagio, dia bergabung dengan kelompok Giordano dan Leonardo. Meskipun perjalanan kesana memakan waktu sekitar satu jam namun Alena bisa sampai kesana lebih cepat dari yang seharusnya sebab berkendara dengan kecepatan tinggi. Dan tiba kurang dari 40 menit. Begitu berbelok, Alena tidak sengaja bertemu mobil Giordano dan dua mobil lainnya saling mengejar di jalan besar.

Alena memutar stir, lalu ikut mengejar di belakang. Saat berhasil mensejajari mobil Giordano Alena membuma kaca mobilnya lalu memberi isyarat pada Giordano untuk melakukan hal yang sama. Masi di laju mobil yang sama, tanpa bicara Alena memberi isyarat dengan menunjuk telinganya meminta Earpiece agar lebih mudah berkomunikasi satu sama lain.

ASSASSINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang