ASSASSINO
¶
Panas, erotis, adalah gambaran bagaimana suasana berubah dalam sekejap Ketika Diego menjeda ciuman lalu setengah berdiri untuk membuka bajunya. Alena menjadi lebih gila lagi untuk itu, tak mau menutup mata sedikit saja agar tak terlewatkan betapa seksi Diego tanpa pakaian, betapa seksi perut yang terbentuk sempurna dan otot yang begitu menggiurkan. Alena tidak mengerti mengapa proporsi tubuh yang sangat bagus ini tak nampak di luar pakaian.
Ketika Diego kembali menindih nya, Alena sekali lagi menerima ciuman sambil memeluk leher Diego di atasnya. Memberikan lebih banyak, menyerahkan ketelanjangannya di atas ranjang untuk Diego. Alena berharap besok pagi ini hanyalah mimpi, seperti perkataan nya anggap saja malam ini Alena mabuk.
Dan Alena terbangun lebih dahulu besok paginya. Alena tidak ingat pukul berapa mereka selesai semalam, sebab mereka benar benar saling mengisi sampai lupa waktu. Terakhir, Diego mencapai klimaks sembari mengatakan ungkapan cinta sebelum memeluk Alena dan tertidur. Dan pelukan itu bertahan hingga pagi ini.
"Sudah bangun?"
Alena terkejut serta merasakan pelukan Diego semakin erat. Dia menutup mulutnya sambil memaki dirinya sendiri dalam hati lalu mencoba untuk keluar dari sana namun Diego tak melepasnya.
"Tidurlah lagi. Aku tau kau pasti kelelahan"
Alena tidak berani menatap Diego. Jadi dia membiarkan wajahnya bersembunyi di balik dada pria itu. Padahal tadi dia sudah berniat untuk kabur dari sana, ternyata Diego juga sudah bangun dan menyadari pergerakannya.
"Diego" Alena berdehem sejenak "aku melakukan ini bukan karna alasan apapun. Aku hanya ingin mencobanya dan kebetulan denganmu. Jadi jangan berfikir hanya kau yang untung sebab aku pun..."
"Alena"
"Aku hanya tidak ingin kau besar kepala. Berfikir hanya kau yang mudah mendapatkan ku padahal kau juga mudah kudapatkan" pada intinya, Alena tidak ingin Diego menganggapnya sebagai wanita murahan karna berhasil di lempar keranjang.
"Alena. Apa kau sadar seberapa sulit aku menjagamu dari pria pria yang hendak melakukan ini padamu. Aku hampir membunuh seluruh isi Club 2 tahun yang lalu karna seseorang hampir menidurimu. Saat itu kufikir kau mabuk, rupanya kau seratus persen sadar dan beralasan bahwa kau hanya ingin mencobanya sekali seumur hidup, kau bilang ingin bersenang senang sesekali. Tapi hari ini aku bersyukur aku menjadi yang pertama" Diego memberi jarak sedikit untuk menatap Alena "setelah malam ini aku tidak pernah berfikir sama sekali seperti apa yang kau fikirkan. Aku mencintaimu dan kurasa malam ini adalah pembuktian paling impas setelah menahan cinta ku selama tiga tahun"
Alena ingat jelas kejadian yang di maksud Diego itu. Saat itu Alena sembarangan menerima ajakan seorang pria random yang memintanya untuk melakukan one night stand. Hampir saja, hanya tinggal sedikit lagi sebelum akhirnya Giordano datang memukul belakang pria itu kemudian menarik Alena keluar dari sana. Tapi Alena tidak tau kalau Diego juga datang malam itu.
"Apa kau perlu ku ingatkan betapa liarnya kamu" Diego mencubit hidung Alena saat wanita itu hanya diam dan melamun "dua bulan setelah kejadian itu. Kau melakukan kencan buta dan langsung menyewa hotel bersama. Tapi lagi lagi Giordano menggagalkan rencana mu"
Alena juga ingat itu. Saat itu, Alena berfikir untuk mencari pasangan hidup karna mulai mempertimbangkan diri sebab tidak mungkin terus bergantung pada Diego dan bekerja dengan pria itu. Pada akhirnya Alena akan menua dan harus membuat keluarga sendiri, jadi memilih melakukan kencan buta hari itu.
"Kenapa? Kau menyesal?"
Alena mendesah panjang lalu bangun dari baring nya. Lagi pula apa yang perlu Alena sesali, semua telah terjadi. Keburukan yang paling buruk dari apapun di dunia ini, tidur dengan bos nya sendiri, Alena akan mencoba menerima kebodohan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASSASSINO
RomanceMalam itu, Alena menemukan seluruh keluarganya dibunuh dalam rumah mereka sendiri. Satu satu nya yang selamat adalah Alena sebab berhasil kabur dari si pembunuh itu. Pada akhirnya dia bertemu dengan Diego, laki laki yang ia selamat kan nyawanya. Hin...