16

28 3 2
                                    

ASSASSINO

Alena mungkin bisa saja pergi dari sana segera, dari pada duduk mengobrol dengan orang tua yang baru pertama kali ia temui dan berusaha menelan rasa canggung di antaranya Tapi dia bertahan disana. Alena tidak tau dari mana wanita tua itu tau perihal tidur bersama tetapi pernyataan benar itu membuat Alena malu.

"Tidak masalah. Tidur bersama bukan berarti artinya kita harus memiliki hubungan kan" Emanuela bersandar kekursi "Apa kau puas?"

"Ha?" Alena linglung sesaat

"Sudah lama sekali dia tidak melakukan itu. Mungkin sekitar 8 atau 10 tahun lalu, tapi aku menduga cucuku tidak pernah gagal persoalan di atas ranjang"

Alena terbatuk.

"Kau tidak apa apa?"

"Nenek. Eh maksudku nenek nya Diego. Aku..."

"Panggil saja nenek Ema" Emanuela menahan Alena saat hendak beranjak "baiklah. Aku tidak akan membuatmu malu lagi. Berapa umurmu?"

"Aku 27" Alena kembali memperbaiki posisinya di kursi.

"Hmm kau ternyata lebih tua dari yang kukira. Aku fikir kau 23 atau 25. Anak anak sekarang rata rata awet muda, bahkan Diego masih terlihat sama dari yang terakhir kulihat" Emanuela berfikir sebentar "5 tahun lalu mungkin. Ngomong ngomong kenapa kalian bisa sampai kesini?"

"Seseorang mengejar kita tadi. Jadi Diego membawaku kesini"

"Mengejar kalian? Siapa?"

"Giampaolo" Alena menangkap eskpresi terkejut dari raut Emanuela meski hanya sekilas.

"Giampaolo?"

"Pemimpin Assassino dari..."

"Panama"

Dari caranya menanggapi, Alena tau kalau Nenek Diego pun mengetahui banyak hal tentang itu.

"Kau tau apa Assassino?"

"Assassino adalah Kartel terbesar di seluruh dunia 10 tahun silam yang di pimpin oleh Diego"

Kening Alena berkerut "Diego? Lalu Giampaolo?"

"Diego memimpin Assassino dari Italia, sedangkan Giampaolo memimpin Assassino dari Panama. Ada 12 Negara yang terlibat, masing masing memiliki satu pemimpin. Karna itu semua anggotanya menggunakan tato angka 12 di punggung tangan"

Alena tidak salah menduga. Tato yang di gunakan Diego untuk eradicatore ternyata itu dari Assassino.

"Jadi apa yang mereka lakukan dalam kartel itu?"

"Kelompok semacam itu tidak jauh dari yang namanya Penyelundupan, prostitusi, dan berbagai macam kejahatan lainnya" Emanuela nampak menarik nafas panjang sebelum melanjutkan "mendiang suamiku telah menurunkan itu pada cucunya. Tapi aku bersyukur Diego mau berubah, sekarang dia menciptakan eradicatore untuk memberantas segala bentuk penjahat di muka bumi ini"

Pandangan Alena jatuh di atas tangannya sendiri, beberapa detik sebelum menatap Emanuela lagi "Tapi kenapa Assassino muncul kembali?"

"Karna tanpa sepengetahuan Diego seseorang telah membangunnya kembali" Emanuela meraih kedua tangan Alena dan di satukan dalam satu genggaman "Tapi kenapa Giampaolo mengejar kalian?"

"Diego bilang, Giampaolo ingin membawa aku ke Panama untuk di bunuh atas perintah Agosto"

"Jadi Agosto lah dalang di balik semuanya. Kau harus berhati hati, Giampaolo itu orang yang sangat berbahaya. Bahkan polisi pun tak mampu menangkap nya, satu satunya yang bisa menandingi dia adalah Diego. Namun Diego tak bisa berbuat apa apa karna dia takut gagal melindungimu" Emanuela tersenyum singkat "sebenarnya Diego sering menceritakan dirimu padaku. Sesekali dia akan menelfon kesini dan membujukku untuk pindah ke kota. Tapi semenjak kakek nya meninggal aku suka tinggal sendiri"

ASSASSINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang