Bagian 4

211 30 5
                                    

Laksana telah tiba di kantornya. Penampilan Laksana saat ini membuatnya jadi pusat perhatian seluruh karyawan kantor

"San lo kok pake baju begini sih?" Tanya Dewi

Bukannya menjawab Laksana malah balik bertanya "Pak Candra udah dateng mbak?"

"Ada tuh di kantornya"

"Lu mau apa?" Tanya Dewi

Laksana menunjukan secarik amplop ditangannya "gue mau resign"

Dewi terkejut "Lu udah yakin San?"

Laksana mengangguk mantap "iya"

Dewi mengulas senyuman tipis lalu menepuk pundak Laksana "yaudah deh kalo udah yakin. Gue dukung apapun keputusan lo. Gue doain yang terbaik buat lo"

Laksana mengulum senyuman "makasih mbak"

"Yaudah mbak, gue ke kantor pak Candra dulu" Pamit Laksana

Tok
Tok
Tok

Setelah mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk, dengan perlahan Laksana membuka pintu ruangan Pak Candra

Raut wajahnya Pak Candra berubah marah saat melihat penampilan Laksana "hei, kamu pikir kantor ini punya bapak kamu?! Bisa-bisanya kamu berpakaian seperti ini!"

"Mau saya pecat?!" Ancam pak Candra

Laksana menyeringai "bapak gak perlu repot-repot pecat saya"

Laksana memberikan amplop yang ada di tangannya pada pak Candra "saya resign" ucap Laksana lalu tanpa basa basi lagi keluar dari ruangan pak Candra

Saat Pak Candra membaca surat resign Laksana membuatnya jadi makin emosi. Bisa-bisanya ada orang yang merendahkannya seperti ini

"Kurang ajar!!" Geram Pak Candra sambil meremas surat itu

Pak Candra segera mengejar Laksana, ia ingin memberi perhitungan pada bocah kurang ajar itu "Hei! Bocah sialan!! Kemari kamu!" Serunya sambil jalan tergepoh-gepoh

Laksana terus berjalan dengan santai tidak memperdulikan pak Candra. Laksana tau pak Candra tidak mungkin bisa mengejarnya karena keberatan badan

Pak Candra mengejar sampai keluar kantor, tapi saat keluar kantor ia berhenti mengejar Laksana karena melihat keadaan mobil nya yang terparkir didepan kantor — semua ban nya kempes

"Aaarrrggghh!! Mobilku!! Siaap yang berani melakukan ini" Omelnya

Satpam yang melihat itu langsung bergegas menghampiri "ada apa pak?"

"Kamu gak lihat ini mobil saya ada yang ngempesi?!" Sahut pak Candra dengan nada keras

"Maaf pak saya tidak lihat tadi"

"Dasar satpam goblok! Bisa-bisanya gak lihat"

Dari kejauhan Laksana dan Danu tertawa melihat kejadian itu. Tentu saja dari sini kita bisa tau siapa pelakunya

"Setelah ini lo mau apa?" Tanya Danu

"Gue gatau, gua hanya ingin melakukan apa yang gue mau" Jawab Laksana

Danu tertawa kecil "oke"

***

Laksana dan Danu pergi ke Barber shop untuk memangkas rambut mereka

"Mau potong gimana mas?" Tanya sang hair stylist

"Apa aja, yang penting bisa buat gue yang ganteng ini makin ganteng" Jawab Danu sambil tersenyum percaya diri melihat dirinya dari pantulan kaca

Hair stylesnya hanya nyengir "oke mas"

"Awas aja sampe gue jelek"

"Iya.. Iya mas"

Laksana (3rd)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang