Tiga Puluh

953 128 32
                                    

*****

Faye menatap lurus-lurus pada Yoko yang tampak menggemaskan dalam gaun berwarna putih miliknya.

Rambut panjangnya dibiarkan jatuh sampai ke punggung meski itu sedikit keriting. Ada satu buah jepit berbentuk pita yang digunakan sebagai pemanis.

Kalung emas yang melilit di leher gadis cantik itu tampak menyilaukan mata, serta gaun yang dikenakannya tampak menggemaskan di tubuhnya.

Gaun yang Yoko pilih tidak terlalu terbuka. Meski Yoko mengenakan gaun tanpa lengan yang menampilkan bagian bahu, tapi ia tetap terlihat manis dan menggemaskan.

Gaun yang dikenakan oleh Yoko memiliki rok yang menyatu dengan bagian atasnya, itu sedikit mengembang sehingga membuat kesan feminim semakin melekat apalagi ketika ia melihat sepatu hak yang tingginya sekitar 5cm itu menambah kesan menggemaskan pada si cantik bertubuh mungil.

Kesan manis semakin terlihat ketika ia mempertegas kecantikannya dengan polesan makeup tipis di wajahnya yang menggemaskan sehingga membuat Faye tak tahu harus bereaksi seperti apa pada kekasihnya kali ini.

Pakaian Yoko yang tampak menggemaskan begitu berbanding terbalik dengan pakaian yang dikenakan oleh Faye.

Ia memilih untuk mengikat sebagian dari rambutnya tinggi-tinggi sehingga tak ada anak rambut yang menghalangi rambutnya yang dihiasi dengan makeup tipis namun tegas.

Gaun yang dikenakan oleh Faye lebih tampak lebih modern dan elegan dengan hiasan asimetris pada bagian dada dan pinggnag. Pakaiannya juga sedikit terbuka di bagian dada sehingga menampilkan sedikit dari belahan dadanya sehingga menambah kesan feminim dan seksi di satu waktu yang bersamaan.

Berbeda dari gaun Yoko yang tanpa lengan, Faye lebih memilih untuk menggunakan gaun yang memiliki lengan panjang serta rok yang panjang. Tapi, roknya memiliki belahan di bagian kiri hingga kaki jenjang milik Faye yang dibungkus dengan hak setinggi 8cm itu terlihat hingga ke bagian paha.

Wanita cantik yang kini tengah membantu Yoko memasang sabuk pengaman itu mengenakan mobil gahar miliknya yang sudah lama tak ia kendarai dan ia tersenyum saat menyerahkan lengan untuk dipeluk oleh Yoko yang langsung mengabulkannya tanpa berpikir.

"Ummmmm kakak wangi banget" ujar Yoko seraya sedikit memberikan kecupan di lekukan lehernya.

"Hey" ujar Faye pura-pura memprotes "Lipstik kamu bisa aja meninggalkan bekas di sana" ujarnya.

Yoko terkekeh kecil "Gapapa" ia menjawab dengan cuek.

"Ngomong-ngomong, Kakak nanti ada pidato ya?"

Faye mengerutkan kening ketika ia mulai fokus mengemudi "Kata siapa?"

"Loh?" kini, kening Yoko ikut mengkerut "Kakak kan jadi tamu kehormatan karena lulusan terbaik beberapa tahun ke belakang"

Faye menggulingkan bola matanya secara tidak sadar karena perasaan sebal "Kakak lulus udah lama banget loh, Yoo" ujar wanita cantik itu.

Yoko mengangkat bahu, tak tahu harus menjawab apa "Aku lihat di susunan acara sih kakak sama Kak Lux jadi salah satu yang memberi pesan untuk mahasiswa yang lain"

Dengan sebal, Faye mendengus kesal "Kakak kabur aja nanti. Males pidato" ujarnya yang langsung diberi kekehan oleh Yoko.

"Kayak bocah banget" jawab Yoko sekenanya.

Faye terkekeh "Kakak kan emang masih bocah sayang. Kamu juga tahu alasannya kenapa"

"Karena masih suka nyusu?" tebak Yoko, sudah tahu betul isi pikiran mesum milik kekasihnya.

"NAHHHH. BETULL. Sekarang boleh nggak?"

"HEH!"




~~




The Eldest One 2 [FayexYoko]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang