*****
Faye terkekeh kecil pada kekasihnya yang tengah menggoyangkan kaki sambil tengkurap di atas karpet.
Tak jauh di depannya, ada laptop yang menyala dengan earphone yang kabelnya tertancap di sana sementara ujungnya yang lain menutupi kedua telinga si gadis cantik bertubuh mungil.
Tak heran kedatangan Faye tidak disambut oleh kekasihnya. Rupanya, gadis mungil itu tengah sibuk mengerjakan skripsi yang sudah diterima judulnya beberapa saat lalu.
Judulnya cukup simpel dari yang Faye kira 'Pengaruh penggunaan bahasa gaul terhadap kemampuan berbahasa indonesia siswa SMA'.
Faye bahkan tak percaya kalau dosen kekasihnya itu mengiyakan pada judul seperti ini.
Dulu, ia bahkan memilih penelitian yang sulit sampai harus ke luar kota. Sekarang? Kekasihnya ini hanya tinggal melakukan penelitian di lingkungan terdekatnya dan Faye merasa iri.
Ketika Faye menyentuh kaki Yoko yang di angkat sebagian ke udara, gadis itu langsung menoleh padanya "Hay!!" ia menyapa dengan semangat lantas kemudian terduduk dan merentangkan tangan guna meminta pelukan.
Faye terkekeh sebentar sebelum kemudian ia menyesuaikan tingginya dengan Yoko dengan duduk di hadapan kekasihnya lantas memberikan apa yang Yoko inginkan.
Aroma manis dari rambut Faye langsung tercium ketika Yoko menghirup lekukan leher milik Faye langsung membuat gadis cantik itu terkekeh "Ummmmm wanginyaaa. Sayang habis dari mana aja hari ini?"
Dengan pelan, Faye mengusap pipi milik Yoko sebelum memberikannya ciuman singkat "Hari ini kakak habis cek pet shop sama nail art. Mengecek pembangunannya yang hampir selesai, gimana skripsinya?"
Yoko cemberut sesaat, "Nggak gimana-gimana. Aku lagi edit-edit hasil penelitian kemarin, nih baru selesai. Mau periksa?" ujarnya seraya menyerahkan laptop yang masih menyala pada kekasihnya.
Kini, Faye mengambil laptop berwarna putih milik kekasihnya yang penuh dengan stiker.
Wanita cantik itu membaca isi skripsi milik kekasihnya dengan teliti sebelum kemudian ia memberikan tanda pada bagian-bagian yang menurutnya tidak perlu atau harus diperbaiki.
Dengan disertai senyum kecil, Faye kembali menyerahkan kembali laptop milik Yoko ke depan kekasihnya yang masih menatap padanya.
"Kakak sudah beri tanda di beberapa bagian, hapus kosa kata yang nggak terlalu penting. Jangan gunakan kata yang jamak dan berulang-ulang. Pastikan tanda bacanya juga benar supaya kamu dapat nilai plus dari dosen. Kata asing, ditulis dengan miring, istilah asing diberi tanda dengan bintang dan dijelaskan di akhir paragraf, cari gambar yang tidak blur dan tampak formal. Selain itu, sudah cukup baik"
Yoko mengedip berkali-kali ketika ia mendengar beberapa refisi dari Faye.
Gadis itu tersenyum sarkastik. Sebanyak itu? Pikirnya kemudian.
Hhhhh... saatnya kembali bekerja.
~~
Ketika Faye tengah asik bermain dengan Sunny, Yoko tiba-tiba berbaring di pangkuannya.
Gadis itu masih dipenuhi dengan peluh. Rambutnya berantakan dan pipinya kemerahan karena tersengat matahari.
"Habis penelitian dimana?" ujar Faye seraya membiarkan Sunny lepas dari tangannya sehingga ia bisa mengusap peluh Yoko menggunakan tisu yang ada di atas meja.
"Di SMA Garuda 1" Yoko menghela napas panjang "Panas bangettt" kini, gadis cantik bertubuh mungil itu merengek pada Faye yang terkekeh kecil.
"Mau minum apa? Biar kakak buatkan"
Yoko memajukan bibirnya menyerupai paruh seekor itik, "Apa ya, mau yang seger-seger" katanya dengan nada sengau yang khas.
"Bagaimana kalau jus stroberi?"
Yoko menggeleng "Terlalu asam"
"Pakai susu?" ujar Faye menawarkan kembali.
"Memang jus stoberi pakai susu enak?"
"Loh? Nggak tahu?" wanita cantik itu terkekeh kecil sekarang.
"Ayo! Ke dapur! Kita buat jus stroberi ala kakak" dengan mudah, Faye mengangkat Yoko ke dalam dekapan sebelum kemudian membawa gadis yang menemplok di tubuhnya itu ke dapur.
Kini, gadis cantik bertubuh mungil itu tengah terduduk di atas kabinet sambil memperhatikan Faye yang tengah mempersiapkan minuman untuknya.
"Kakak mau bikin juga?" Yoko meliirk pada kekasihnya yang sedikit berjongkok ketika mengambil sesuatu dari dalam kulkas yang terbuka.
"Kebetulan kakak juga mau. Jadi kakak mau buat juga. Sekalian buat Mama" jawab Faye seraya mendekat ke arah Yoko yang terduduk di samping wastafel.
Dengan dua wadah berisikan stoberi berukuran cukup besar dan tampak masih segar, Faye berdiri di sampingnya sebelum kemudian memutar keran dan mencuci stroberi dengan pelan.
Wanita cantik itu tersenyum pada Yoko yang memperhatikannya. "Kenapa, hmm?" ujarnya ketika ia mematikan keran karena tengah memilah stroberi yang belum matang dan memisahkannya kembali ke dalam wadah.
Yoko tersenyum kecil, ternyata melihat sebagaimana terapti dan terlatihnya Faye dalam urusan dapur terasa menyenangkan.
Wanita cantik itu bergerak dengan tenang, dan juga tetap terlihat menawan.
Suara keran kembali terdengar, dan kini Yoko tengah melihat Faye membersihkan satu persatu dari stroberi yang sudah tak berdaun sebelum kemudian memasukkannya ke dalam blender.
"Kenapa sih sayang?" Faye melirik pada kekasihnya sebentar, gadis yang sedari tadi diam-diam memperhatikannya tengah tersenyum sekarang.
"Kakak cute banget" ujar Yoko dengan kekehan kecil yang terdengar menggemaskan.
Dengan geli, Faye mendekat dan melilitkan lengannya di pinggang Yoko sebelum kemudian memberikan sedikit kecupan di bibir kekasihnya yang langsung tersenyum.
"Mau lanjut bikin jus atau bikin dedek bayi?" goda Faye dengan senyuman mesumnya yang khas.
Yoko terkekeh kecil sebelum kemudian mencubit perut milik kekasihnya yang tak sekeras dulu "Lanjut lagi. Aku masih haus" titah si gadis mungil itu kemudian dan Faye mengangguk padanya.
Dengan disertai senyum kecil, Faye menjauh dan kemudian melanjutkan kegiatannya yang sedikit terganggu.
Wanita cantik itu kemudian menyalakan mesin blender hingga suara bising itu sedikit mengganggu keduanya.
Setelah melihat stroberinya berubah menjadi sebuah cairan yang sedikit kental, Faye kemudian menyiapkan dua gelas bersih berukuran cukup besar dan segera mengisinya dengan jus stoberi yang hampir jadi.
Sedikit menunduk, Faye mengambil satu kaleng susu manis yang tersedia di bagian paling bawah kulkas.
Wanita cantik itu kemudian menuangkan sedikit dari isi kaleng sehingga susu kental berwarna putih itu sedikit menggumpal di bagian bawah gelas.
Setelah melihat cairan itu sedikit mengisi bagian bawah gelas, Faye segera mencampurkan jus stroberi yang sudah ia buat pada gelas yang sudah berisikan susu.
Wanita cantik itu memasukkan beberapa buah es batu sebelum akhirnya memberikan sedikit riasan dan menyerahkan jusnya pada Yoko yang sedari tadi menunggu.
Sesaat setelah Yoko menyesap jus miliknya, wanita cantik itu tersenyum puas ketika ia melihat reaksi kekasihnya yang bahkan tak bisa berhenti menyedot isi gelas.
"Enak?" ujar Faye pada Yoko yang sudah menghabiskan hampir setengah gelas tingginya.
Yoko mengangguk tanpa berhenti menyedot isi gelas "Bangeeet" jawab si gadis mungil sambil sedikit menggoyangkan kakinya.
"Malam ini, kakak akan makan malam sama kamu dan Mama. Kamu ingat itu kan?"
Yoko mengangguk mengiyakan meski ia belum berhenti menikmati jusnya yang tinggal sisa setengah gelas.
"Kakak mengundang Folks dan Phia Fah untuk membicarakan kembali restu yang belum kakak dapat"
"Eh?"
*****
Riska Pramita Tobing.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Eldest One 2 [FayexYoko]
Teen FictionPart ke dua setelah The Eldest One ya :) Dibaca bagian pertamanya terlebih dahulu supaya mengerti jalan cerita untuk yang ke dua :) -Riska Pramita Tobing.