"Sampai kapan, hm? Carlo berhak tahu," lanjut Gama, mencoba menguatkan hati Zira.
"Kamu tidak apa?" Zira bertanya dengan nada pelan, khawatir akan perasaannya.
Gama tersenyum, kemudian menggeleng pelan. "Aku tetap papanya. Hanya saja, dia berhak tahu tentang ini."
Zira menarik napas dalam, lalu berbisik, "Aku belum siap."
Lengkapnya ada di karyakarsa
Link di bio!
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect love (SELESAI)
Teen FictionTernyata, pepatah "jangan terlalu benci nanti cinta" itu benar adanya. Seperti yang di alami Zira, awalnya dia sangat membenci Alix, namun perasaannya mulunak dan berubah menjadi cinta ketika dia menyadari jika Alix adalah laki-laki baik dan selalu...