Gheisha sudah turun di halte bus dekat sekolahnya ia menatap gerbang sekolah yang tampak ramai siswa siswi yang sedang berjalan memasuki sekolah, Gheisha seakan ragu untuk melangkah memasuki sekolah. Kedua tangan Gheisha mengepal di sisi kanan kiri mencoba menguatkan diri sambil menarik nafas panjangnya dan membuangnya perlahan.
Dengan jantung yang berdegup kencang Gheisha melangkah dengan perlahan ia merasa banyak pasang mata yang menatapnya saat ia mulai memasuki kawasan sekolah, kepalanya semakin ia tundukan kebawah merasa tak nyaman dengan pandangan yang berbeda dari mereka.
Gheisha bukanlah murid yang keren atau apapun itu lah yang sampai membuatnya di kenal semua murid, tapi mungkin karna ia sering mendapat perundungan dari Dira membuat Gheisha terkadang menjadi pusat perhatian apalagi ia juga pacar dari salah satu siswa populer di sekolahnya.
"Dia masih berangkat?" kata siswi yang memakai cardigan pink.
"Entahlah gue kira dia pindah sekolah atau keluar dari sekolah ini gitu." kata siswi didekat nya dengan tangan bersedekap dada.
"Masih bisa dateng sekolah ternyata setelah hampir dua minggu gak kelihatan?" sambung yang lain.
"Dia gak punya malu?"
"Udah seneng ada kesempatan deketin kak Gemma malah nongol lagi pacarnya."
"Dia keliatan makin kurus banget?"
"Mungkin stres karena di buli terus sama kak Dira kalik."
Dan masih banyak lagi bisik bisik yang terdengar di telinganya, bahkan ada yang memang terang terangan berbicara seperti itu dengan suara lantang. Bahkan mereka yang tak saling mengenal pun mereka bisa berbicara seolah mereka tau benar kehidupan Gheisha. Mereka tak saling kenal namun bisa dengan mudahnya mereka mengatakan hal menyakitkan untuknya.
Gheisha menghentikan langkahnya sejenak menarik nafas panjangnya sebelum kembali melangkah memasuki gerbang sekolah. Belum benar benar masuk kedalam sekolah saja banyak sekali yang membicarakannya, ia merasa tak nyaman.
"GHEISHA!!."
Baru lima langkah Gheisha memasuki sekolah, suara melengking terdengar memanggilnya dari arah belakang. Ah suara cempreng ini adalah suara sahabatnya. Benar di sana terdapat Nara yang berdiri menatapnya dengan nafas tersengal sengal.
"Ghe!" panggil Nara sambil berlari menghampirinya. "Lo lama banget gak sekolah anjir." ucap Nara dengan pelukan erat. Nara seperti ingin menangis rasanya.
"Maaf." Gheisha membalas pelukan dari sahabatnya itu, ia juga merindukan gadis cerewet ini.
"Lo kenapa sebenernya?" tanya Nara lagi masih dengan saling berpelukan melepas rindu.
"Sakit." jawab Gheisha dengan suara pelan hampir seperti sebuah lirihan.
"Sakit apa lo sampai gak masuk setaun ha?" marah Nara. "Makin kurus banget lo, gak makan apa?"
"Haha lebay banget kamu Ra aku.." belum sempat melanjutkan ucapannya Nara sudah kembali bersuara dengan suara yang, ah kalian pasti tau bagaimana merdunya suara Nara.
"Lo pikir aja! Lo kira gue gak kangen apa? Gue khawatir Ghe.." suara Nara semakin memelan di akhir. "Mereka gak jahatin lo kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gheisha
Teen Fiction"K-kak, kak Rivan mau apa?" Punggung Gheisha menubruk dinding dibelakangnya, sungguh tubuhnya sudah bergemetar ketakutan melihat kakak iparnya semakin mendekat kearah dirinya. Apalagi melihat tatapan kakak iparnya yang berbeda dari sebelumnya. Ia h...