"GHEISHA,"
Di depan pintu sana terdapat Nara sahabat Gheisha yang berteriak memanggil namanya. Dibelakangnya terdapat tiga cowok yang juga ikut memasuki uks.
"Gak perlu teriak juga anjing, suara lo kek toa rusak. Pengeng nih telinga gue." ucap Fiyan.
Dengan masih terengah dia berlari menuju Gheisha, tanpa memperdulikan omongan Fiyan. Lalu memegang pundak Gheisha sambil memperhatikan tubuh Gheisha dari atas sampai bawah untuk mengecek keadaannya.
"Di apain lagi lo sama si nenek lampir?" tanya Nara dengan cepat. "Nihh muka lo kenapa? Diranjing itu nampar lo? Mana lagi yang disakitin dia?"
"Nanyanya satu satu Nara!" ucap Gheisha.
"Jawab aja Ghe, biar gue yang bales tuh nenek lampir" ucap Nara.
"Gak perlu Ra, aku gapapa. Kamu gak perlu khawatir." ucap Gheisha menenangkan.
"Gimana gue gak khawatir sih Ghe, liat noh muka lo. Pipi lo merah gitu nih juga ujung bibir lo luka." Nara berucap dengan kekhawatiran yang kentara.
"Tuh Diranjing juga akan makin ngelunjak kalau didiemin." lanjut Nara.
"Udah Ra biarin aja. Lagian tanpa kita kotorin tangan kita buat bales dia, suatu saat dia akan dapetin hal yang dia tuai sendiri." ucap Gheisha.
"Lo terlalu baik Ghe, dan Diranjing gak pantes buat dapet kebaikan lo." ucap Nara.
"Udah biarin tuh orang kita yang tangani," ucap Natan. "Nih tas lo berdua."
"Makasih kak," Ucap Gheisha.
Memang Gemma yang menyuruh mereka mengambil tasnya dan Gheisha yang masih berada di kantin. Dan juga menyuruh Nara membelikan Gheisha seragam baru.
"Nih, gue udah beliin seragam baru. Ayo gue anter ke toilet." ucap Nara sambil memberikan paper bag berisikan seragam yang tadi ia beli sebelum kesini.
Gheisha mengangguk, lalu berdiri dan berlalu pergi ke toilet bersama Nara.
Seperginya mereka berdua, tinggallah mereka berempat yang saling terdiam. Sampai seorang memulai percakapan diantara mereka.
"Mau kita bantu buat nanganin tuh cewek?" ucap Aska.
"Iya, tuh orang gak ada kapok nya emang," sambung Fiyan.
"Gak perlu. Biar gue tangani sendiri." balas Gemma.
"Yakin lo?" Natan berucap sambil duduk di sofa yang memang sudah disediakan di uks.
"Hmm, gua bisa hancurin dia dengan mudah." ucap Gemma dengan datar.
"Lo keluarin aja tuh cewek gak punya malu. Gedek juga gue lama lama liat dia cari masalah terus sama lo." ucap Fiyan.
"Gak lo pacarin aja Yan? Kan lo suka tuh cewek yang modelan bermuka tepung kanji kek gitu." tanya Natan sambil tertawa.
"Anjing lo, gue juga pilih pilih kalik. Gak sudi gue punya pacar modelan nenek lampir begitu." balas Fiyan cepat.
"Halah sok sokan lo, biasanya juga liat cewek bening dikit langsung di pacarin."
Perlu kalian ketahui kalau Fiyan itu playboy cap buaya. Entah sudah berapa banyak cewek yang ia pacari. Namun, walau sudah terkenal akan kelakuannya yang suka gonta ganti cewek, tetap saja masih banyak yang mau sama dia. Iya sih Fiyan memang termasuk cowok yang cukup tampan, tapi kalau suka gonta ganti cewek sama aja bohong kalau gitu.
"Beda itu, kalau pacar sama mantan mantan gue mah emang pada cakep cakep. Kalau si Dira mah amit amit, niat dandan biar keliatan cantik malah jadi nakutin." ucap Fiyan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gheisha
Teen Fiction"K-kak, kak Rivan mau apa?" Punggung Gheisha menubruk dinding dibelakangnya, sungguh tubuhnya sudah bergemetar ketakutan melihat kakak iparnya semakin mendekat kearah dirinya. Apalagi melihat tatapan kakak iparnya yang berbeda dari sebelumnya. Ia h...