Part|| 3

1.9K 36 6
                                    


Gheisha menunduk melihat seragam nya yang basah terkena jus alpukat, serta bau dan lengket. Bahkan seragam putihnya sudah ikut berwarna seperti alpukat.


Lalu Gheisha mendongak menatap orang yang menyiramnya. Huh, ternyata Dira yang menyiraminya. Kakak kelas Gheisha, orang yang selalu mencari masalah dengannya, alasan nya sungguh klasik. Ya, dia menyukai Gemma yang sudah jelas jelas adalah pacarnya.

"Upss, sorry gak sengaja." ucap Dira dengan tersenyum mengejek.

"Kak Dira apa apaan sih?," Tanyaku dengan menatap malas Dira. "Perasaan aku gak ngapa ngapain, apa lagi ganggu kakak."

"Udah rebut cowok orang dan lo masih dengan tidak tau malunya bilang kalau lo gak ganggu gue?" Dira menatap sinis Gheisha.

"Aku gak rebut kak Gemma dari kakak, lagian kakak juga bukan pacar kak Gemma kan? Malah kak Dira yang mau merebut pacar aku."

Dira menatap Gheisha dengan tajam, rahangnya mengeras menahan kekesalan. "Berani banget lo ngomong kayak gitu ke gue. Asal lo tau ya, gue udah lebih lama kenal Gemma dibanding lo. Dan lo cuma adek kelas yang baru kenal Gemma, tapi dengan mudah nya lo deketin Gemma."

"Lo kasih apa sampai Gemma langsung mau jadiin lo pacar? Tubuh lo?" Lanjut Dira dengan tersenyum miring.

Gheisha berdiri dari duduknya. Dia langsung mendorong Dira dengan kuat, untungnya dua teman Dira dengan sigap menahan tangan Dira agar tidak tersungkur kebelakang.

"Aku selama ini diam bukan berarti aku takut sama kakak, aku cuma menghargai kak Dira sebagai kakak kelas aku."

"Tapi aku gak akan diam aja kalau kakak hina aku seperti itu. Aku bukan cewek murahan yang dengan gampangnya nyerahin tubuh aku ke orang lain." lanjut Gheisha dengan nafas memburu menahan amarahnya.

"Hhehhhh" Dira terkekeh kecil.

"Mana ada jalang yang mau ngaku. Jalang ya tetap jalang" ucap Dira dengan tersenyum sinis.

"Dasar jalang bermuka polos." lanjut Dira dengan tertawa keras diikuti dua teman nya.

Gheisha meremas ujung seragamnya dengan kuat. Sungguh ia marah dan sangat sakit hati dengan ucapan Dira. Dia harus tenang. Dira akan tertawa puas kalau dia terpancing emosi.

"Lalu kakak apa? Merebut pacar orang bukannya juga seorang, Jalang?" balas Gheisha dengan tenang, sambil menekan kalimat terakhir.

Tangan Dira terkepal kuat. Dengan amarah yang menggebu-gebu dia berjalan mendekat ke arah Gheisha, lalu dengan cepat mengangkat tangannya. Dan

PLAAKKK

Tamparan yang dilayangkan Dira mengenai pipi kiri Gheisha. Gheisha tersungkur kesamping, telinganya berdengung menandakan seberapa keras Dira menamparnya.

Gheisha memegang pipinya, ah rasanya begitu panas. Bahkan bekas tamparan tadi malam saja belum hilang, sekarang sudah kena tampar lagi?

'Baru juga tadi di obati udah kena tampar lagi.' batin Gheisha dalam hati.

Saat Dira akan kembali melayangkan tamparan ke arah Gheisha, ada sebuah tangan yang memegang erat tangannya.


***


Gemma saat ini sedang berada didepan tempat penjual nasi goreng yang ada di kantin sekolahnya. Dia akan memesan nasi goreng dan teh hangat untuk Gheisha.

Ketika sedang menunggu pesanannya dibuat kan, dia seperti mendengar suara keributan dari sisi pojok kantin. Dia mengalihkan pandangannya dari handphone lalu melihat ke arah suara keributan tersebut.

GheishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang