"Si anjing, gak gitu cara mainnya goblok." teriak Geo dengan umpatan yang ia lontarkan pada Bara.
"Ck, apa sih lo gak perlu teriak kali adik gue ternodai nanti otaknya denger lo ngumpat terus." sahut Leon geram. Bagaimana tidak dari tadi Geo terus terus berkata kasar sedangkan disini ada adiknya yang juga sedang ikut bermain.
Saat ini adalah hari weekend jadi Bara dan Geo menginap di rumah Leon tentu saja ingin bermain dengan Gheisha juga, itu adalah tujuan utama mereka menginap. Ya begitu Bara dan Geo memang tak bisa kalau tanpa berdebat Bara dengan sifatnya yang kalem kalem nyebelin, Geo yang kasabaran nya setipis tisu di kasih air serta emosian.
"Baranjing itu lah ngab gak ngotak mukulnya, geser otak gue lama lama ini mah."
Sungut Geo sambil menatap sengit Bara yang duduk didepan nya. Yang ditatap hanya diam dengan mengedikan bahu tak merasa bersalah sedikitpun.
"Lebay lo dipukul pakai boneka aja kesakitan."
"Otak lo emang udah geser dari lahir." lanjut Bara dengan santai."Sialan, lo mukul nya pakai tenaga dalam babi." teriak Geo lagi.
Bagaimana dia tidak marah sedari tadi Bara selalu mengincar dirinya terus menerus, tidak masalah sebenarnya hukuman nya juga hanya dipukul dengan boneka palu besar yang Gheisha punya. Namun cara Bara memukulkan nya sungguh tidak berperipertemanan sekali, dia seperti mempunyai dendam pribadi.
"Ganti permainan aja yuk kak." ucap Gheisha mencoba mencari cara agar mereka berhenti bertengkar. Sedari awal mereka kenal, Gheisha sudah mengetahui jika mereka berdua tidak akan pernah bisa akur untuk sehari saja. Makanya harus ada yang memisahkan mereka berdua, kalau di biarin sampai tahun depan pun perdebatan mereka tak akan selesai.
"Kalian berdua kalau masih mau berantem mending pergi." sahut Leon ikut jengah dengan perdebatan kedua sahabatnya itu.
"Tuh si Bara yang mulai."
Bara memutar bola matanya malas beralih menatap Gheisha yang duduk disamping kanannya.
"Ghe jajan ice cream aja yuk, disini suasananya gerah ada orang yang bawaannya panas kayak neraka." ajak Bara sambil merangkul bahu Gheisha.
"Baranjing.. Babi.. Setannn."
Teriakan Geo langsung dihadiahi tatapan tajam dari Leon dan Bara yang langsung menutup telinga Gheisha. Gheisha sendiri hanya diam saat telinga nya ditutup dua tangan dengan erat, walau tak ayal ia masih bisa mendengar teriakan Geo yang sudah seperti toa rusak di sekolahnya.
"Lo diem atau balik." ancaman tak main main yang Leon lontarkan langsung membuat Geo mengatupkan bibirnya rapat rapat. Emosi yang tadi meledak akan menjambak rambut jelek Bara pun hilang terbawa angin dengan perasaan dongkol yang tersisa.
"Emm Ghe boleh makan Ice cream gak kak?"
Tangan Leon yang masih menyumpal telinga Gheisha otomatis langsung ia turun kan berganti mengelus rambut adiknya lembut.
"Mau ice cream?"
Gheisha yang ditanya pun mengangguk dengan semangat sampai poninya ikut bergoyang seirama dengan gerakan yang tercipta. Sudah lama sekali dia tidak makan ice cream.
****
"Ahaha kakak jangan ngejar Gheisha."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gheisha
Подростковая литература"K-kak, kak Rivan mau apa?" Punggung Gheisha menubruk dinding dibelakangnya, sungguh tubuhnya sudah bergemetar ketakutan melihat kakak iparnya semakin mendekat kearah dirinya. Apalagi melihat tatapan kakak iparnya yang berbeda dari sebelumnya. Ia h...