Seketika ketiganya mengalihkan pandangannya ke sisi kaki Fiyan yang terdapat handphone dengan casing berwarna putih, terlihat begitu familiar. Gemma mengernyitkan dahinya sambil mengambil handphone itu.
"Ini kayak hpnya Gheisha bukan sih?" tanya Natan.
"Hooh tuh, jatuh pasti tadi." sahut Fiyan
Gemma menatap lekat handphone yang memang milik pacarnya itu terlihat jelas dari wallpaper yang terdapat foto mereka berdua. "Kenapa bisa jatuh? Gak biasanya Gheisha teledor gini." batinnya.
"Udah pada mau pulang ini teh?" tanya pak satpam sambil mendekat untuk membuka gerbang.
"Ehh iya pak." jawab Fiyan.
"Tumben udah ditutup gerbangnya pak? Biasanya nanti sore nutupnya." tanya Natan.
"Iya mas Natan tadi teh ada orang asing yang masuk sekolah kayak mau nyulik."
Jawaban dari pak Anton membuat mereka berempat sama sama mengernyitkan dahi, penculik? Gimana ceritanya ada orang asing yang bisa masuk tiba tiba?
"Nyulik? Siapa emang tadi yang mau diculik?" Fiyan bertanya dengan bingung. "Lagian bisa bisanya tuh orang masuk area sekolah. Nyulik mah anak SD sama anak TK noh lebih mudah lah ini anak SMA, ngapain coba."
"Diem dulu deh lo, brisik." Balas Natan jengah dengan ocehan sahabat nya ini yang tidak kenal sikon.
Fiyan menatap Natan dengan sorot permusuhan yang dibalas dengan tatapan yang sama oleh Natan.
"Siapa yang mau diculik pak?" tanya Gemma mengabaikan perdebatan dua sahabat nya itu.
"Itu mbak Gheisha wakt...."
"HAH"
"APA?"
Belum sempat pak Anton melanjutkan ucapannya sudah dipotong dengan teriakan keras dari mereka. Mereka berempat menatap serius pak Anton meminta penjelasan. Bahkan Fiyan dan Natan yang tadi masih terlibat perdebatan kecil langsung menoleh kaget menatap pak anton saat nama yang begitu familiar terdengar, orang yang hampir diculik tadi ternyata orang yang sangat mereka kenal.
Raut muka Gemma terlihat cemas dan kaget secara bersamaan, bagaimana bisa ia sampai lalai menjaga gadisnya. Jika sampai terjadi sesuatu terhadap pacarnya ia tidak akan memaafkan dirinya sendiri. Tapi bukan nya dia mau ke rumah Nara?
"Lanjut pak lanjut!" titah Fiyan dengan cepat.
Pak Anton mengangguk lalu melanjutkan ceritanya yang terpotong barusan. Mereka berempat terdiam setelah mendengar cerita dari pak Anton ciri ciri orang yang diucapkan pun sama sekali tidak mereka ketahui.
Siapa orang itu? Kenapa ingin mencoba menculik Gheisha?
***
Gheisha berjalan di trotoar menuju halte setelah keluar dari sekitar perumahan yang Nara tinggali. Nara sudah membujuknya untuk mengantar dirinya namun ia menolak dengan alasan Gemma akan menjemputnya. Ia ingin sendiri, ia belum ingin kembali ke rumah ia belum siap apa lagi dengan dirinya yang pergi sampai malam tanpa ijin dulu kepada papa atau mamanya. Ia belum siap untuk dipukul lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gheisha
Novela Juvenil"K-kak, kak Rivan mau apa?" Punggung Gheisha menubruk dinding dibelakangnya, sungguh tubuhnya sudah bergemetar ketakutan melihat kakak iparnya semakin mendekat kearah dirinya. Apalagi melihat tatapan kakak iparnya yang berbeda dari sebelumnya. Ia h...