Seokjin menyukai teman-teman kuliahnya. Ini dunia yang di harapkannya, mengabaikan apa yang di sembunyikan di balik mereka.
*Ini Jin GS ya*
Enjoy gaes!
#1 jings
#1 kimseokjin
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pria tua berwajah datar itu mendekati tuan Kim yang terlihat serius berbincang dengan rekan bisnisnya yang ditemuinya di sebuah pertemuan penting para pemimpin perusahaan malam ini. Tuan Kim meminta ijin pada kenalannya tersebut karena sepertinya sosok yang dikenalnya ini ingin turut berbincang dengannya.
"Kudengar bisnismu kurang bagus akhir-akhir ini Kim," katanya dengan wajah congkak.
Tuan Kim mengerlingnya sebelum menjawab,
"Apa kau akan membanggakan diri karena kau sudah mengobrak-abrik perusahan yang Taeri sedang usahakan Min? Dan kau juga menyasari perusahaanku sekarang?" tanyanya sinis,
Laki-laki yang dipanggil Min itu menyeringai menikmati wajah kesal tuan Kim.
"Aku benci penolakan dan dia melakukannya,"
"Taeri bukan orang yang mudah, meski kau menawarkan segala hal, tapi orang licik sepertimu tidak akan mampu mengodanya," jawab tuan Kim geram.
"Taeri membosankan setelah menjadi tua," laki-laki itu terkekeh sendiri,
Tuan Kim mengepalkan tangannya tapi dia tidak ingin terprovokasi. Dia mengenal baik siapa sosok di depannya. Tuan Min menguasai hampir semua bidang bisnis dan dia mengambil alih banyak perusahaan-perusahaan terkemukaka yang menguntungkannya.
Sementara perusahaan peninggalan kakek Jeon yang dikelola ibu Taehyung terancam jatuh karena salah satu ulah orang ini dan karena tuan Kim bersedia menyokong semua kerugian dan menyelamatkan perusahaan mereka setelah perjanjian pernikahan Seokjin dan Jungkook, orang ini akhirnya mengalihkan sasarannya pada perusahaan tuan Kim.
Tidak mudah melawan perusahaan raksasa milik tuan Min ini.
"Sepertinya putraku tertarik pada putrimu, ini akan menjadi mudah untuk kita Kim," jawabnya santai,
"Kau bahkan berambisi untuk jadi bagian dari keluargaku?" tuan Kim mengenyit, sakit hati dan juga marah.
"Tidak, tapi putraku nomor satu untukku. Yah, jika kamu ingin menyelamatkan perusahaanmu,"
Tuan Kim mengeram marah. Dia ingin berteriak pada laki-laki di depannya yang ambisius ini dan mengatakan kalau kebahagiaan putrinya lebih penting dari segalan
Namun alih-alih mengamuk, tuan Kim menarik lengan Jungkook yang berada tak jauh darinya yang mungkin tidak di sadari oleh tuan Min.
"Tapi putriku memiliki laki-laki yang di cintainya. Orang yang pastinya jadi alasan untukku bertahan untuk perusahaan dan keluargaku sendiri," katanya menujukan sosok Jungkook padanya,
.
.
.
Seokjin melambai ke arah Yunjin yang duduk sendirian di depan kelas. Mereka tidak satu kelas hari ini dan Yunjin memintanya menemuinya di depan kelasnya sebelum pergi ke tempat yang mereka ingin tuju hari ini sebelum pulang.