34. Rumit

383 82 16
                                    

"Upsss!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Upsss!!!"

Jean mengusap pantatnya yang menyentuh lantai keras kediaman keluarga tuan Jeon, kakeknya. Wajahnya cemberut menatap pelaku yang tidak sengaja menyenggol tubuh mungilnya.

Kim Taehyung.

"Aku tidak liat ada anak kecil," katanya santai,

Jean bangun dan menatapnya marah.

"Tidak minta maaf padaku paman?" tanyanya galak,

"Wow, mukamu mirip ayahmu yang jelek tapi ternyata sifatmu sangat ibumu," Taehyung mendekat terlihat tertarik dengan anak itu.

Jean mengerutu,

"Minta maaf kalau salah," tagihnya,

"Hahaha, maaf ya," jawab Taehyung santai.

"Tidak sopan," Jean masih mengerutu,

Walau dia cukup mengenal sepupu ayahnya, tapi Jean tidak begitu menyukainya.

Bayangkan saja, paman menyebalkannya satu ini selalu usil dan setiap nama mamihnya di sebut paman ini selalu terlihat bersemangat dan bersikap kekanakan.

"Kamu tidak tahu saja kalau mamihmu pernah akan menikah dengan paman," dan itu diucapkan berulang-ulang di depan Jean.

Jean anak kecil yang cukup cepat mengerti dan dia jadi mudah kesal karena hal itu. Jean jelas tidak akan mau punya papih yang seperti pamannya ini.

Orang dewasa benar-benar kekanakan dan egois, bahkan untuk minta maaf saja terlihat tidak tulus.

"Ayaahh!!!" seorang anak perempuan kecil berusia sekitar tidak tahunan memanggilnya dari gendongan pengasuhnya. Wajah mereka mirip. Pun sifat angkuhnya.

"Iya Ruby sayang, ayah datang," jawab Taehyung dengan nada dimanja-manjakan.

Jean hanya menatap Taehyung menjauh darinya dan sempat berbalik untuk melambaikan tangan ke arahnya.

Jean mengeram.

"Jelek!"

.

.

.

"Kenapa cemberut begitu?" Yunjin bertanya,

Jean selama beberapa hari tinggal di rumah kakek dari ayahnya, karena mamih dan papihnya pergi honeymoon yang entah keberapa kali. Jean harus tetap sekolah jadi dia tidak ikut mereka dan memang Jean tidak ingin ikut mereka. Ada proyek yang harus dia kerjakan bersama bibinya satu ini.

"Tidak apa," jawab Jean,

"Kangen mamih papih ya?" Yunjin bertanya lagi,

Jean mengeleng, tapi kemudian dia mengingat rencana mereka akan kemana.

"Bibi kita jadi kan beli mainan?"

Yunjin mengangguk cepat,

Kamar Jean sudah penuh dengan mainan sejak dia menyukai salah satu karakter dari game lama yang dikenalnya dari paman Yeonjun. Mario Bros.

Lullaby ( KookJin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang