Bukan pemandangan yang normal melihat dua insan ini bergandeng tangan saat keluar dari parkiran menuju gedung fakultas salah satu dari mereka. Tidak cukup normal sampai semua orang menatap keduanya tanpa berkedip.
Pasangan muda yang sempat menggemparkan isi kampus ini ternyata sudah berani menunjukan kemesraan mereka di depan orang-orang.
"Gue masih ngga percaya mereka itu sepasang kekasih," beberapa orang bergosip, begitu keduanya melewati mereka yang duduk di depan kelas menunggu dosen mereka.
"Gue denger mereka udah tunangan loh ngga cuma pacaran aja," saut yang lain,
"What???"
"Seokjin udah taken dari SMA,"
Beberapa orang lebih terkejut mendengar fakta itu.
"Mana ada jaman sekarang begitu. Ya ada, tapi masa sih orang sekarang mau aja nikah muda,"
"Kalau gue jadi pasangannya Seokjin, gue juga bakalan gitu. Kalau bisa gue bawa ke Mars dan tinggal di sana. Takut banget di rebut orang,"
"Jungkook juga populer, Seokjin pasti suka cowo yang begitu,"
"Engga gaes, gue cek beberapa sosmed dia jaman masih alay, Jungkook sama sekali ngga kaya sekarang,"
"Maksud lu jelek? Mana ada? Gue yakin bayinya bakal lucu banget, gemes ngga bisa diem,"
"Hush! Inget dia tunangan orang, lu tau gimana posesifnya Jinnie,"
"Bukannya kebalik?"
"Sttt, udah lanjutin, gimana maksudnya Jungkook dulu waktu kecil?"
"Bukan jelek, tapi lebih kaya anak cupu gitu. Gimana ya jelasinnya, cakep tapi agak susah di dekatin,"
"Lu tahu darimana?"
"Sepupu gue temen SD dia, gue ceritain soal Jungkook ini dan dia kaget. Gue lebih kaget karena sepupu gue satu kelas sama mereka,"
"Trus, trus," mereka semakin bersemangat mendengar kisah KookJin jaman lebih bayi dari sekarang.
"Waktu kecil Jungkook sering di bulli gitu, Seokjin juga yang belain. Gimana ya, cara gambarinnya, Seokjin ini anaknya tuh pinter, disegani dan berani gitu. Secara keluarga mereka kaya dan berpengaruh,"
"Mereka bahkan satu SD? Waah, jodoh dari orok dong?"
"Sepupu gue malah ngira mereka itu kembar, mirip banget. Tapi Seokjin ini emang udah rebel dari dulu, dan gue rasa dia banyak akting dan nyamar di sini,"
"Karena dia orangnya sederhana dan ngga neko-neko kan ya?"
"Nah, itu maksud gue, tapi kalau inget reaksi dia pas diganggu geng penyihir itu gue jadi merinding lagi,"
"Gue kalau jadi Jungkook pingsan kali di cium depan banyak orang gitu,"
"Pantes aja mereka tuh kaya klop gitu, perjuangannya luar biasa, dari orok gaes pacarannya,"
"Ceritain lagi dong soal KookJin waktu SD, gemes banget pasti,"
.
.
.
Seokjin memeriksa kelas sebelah, dia sudah membawa teman-temannya. Sekarang sudah jam istirahat, Seokjin menunggu waktu yang tepat untuk menjalankan rencananya.
"Hoseok!" Suara teriakannya terdengar keseluruh penjuru kelas.
Anak yang di panggilnya mendekat, tubuhnya setinggi tubuh Seokjin. Dia mendengus melihat kehadiran anak perempuan kelas sebelah yang tiba-tiba ini.
"Mau apa lagi main kroyokan?" tanya anak itu,
"Dimana kamu umpetin kaos olah raga Kookie?!" katanya galak,
"Mana aku tahu,"
"Kamu kan yang ngerjain? Yang tau kunci loker Kookie cuma kamu,"
Hoseok mengolok-olok dan membuat Seokjin geram,
"Akkkk," Hoseok mengerang karena tiba-tiba Seokjin mengigit tangannya. Dan Hoseok yakin, tanda gigitan itu akan berada di sana selamanya saking sakitnya.
"Bug!" dia juga menendang tulang kering Hoseok.
"Jinnie!" Jungkook menyusul Seokjin, ketakutan melihat semua orang mengelilingi sahabatnya.
"Bukan salah Hoseok," cicitnya, merasa bersalah melihat wajah merah Hoseok menahan sakit karena gigitan sang hamster Seokjin.
"Trus mana bajumu?" tanya Seokjin ketus, masih menatap Hoseok dengan benci,
"Aku lupa," Jungkook terlihat gelisah, dia benar-benar belum menemukan dimana kaos olah raganya berada.
"Jangan bohong," kata Seokjin dan akan kembali menyerang Hoseok,
Tapi seseorang melerai mereka,
Masing-masing wali kelas mereka.
"Jauhkan Seokjin dari Hoseok," kata wali murid Hoseok,
"Hoseok pasti yang membuat masalah dengan Seokjin dulu," balas wali kelas Seokjin,
"Enak saja, Seokjin anak yang baik, Hoseok itu pembawa masalah,"
"Bisa-bisanya anda menghina anak didik saya!"
"Saya hanya bilang fakta pak Jeong!"
.
.
.
"Jinnie minta maaf ke Hoseokie," ibunya memarahinya.
Karena gagal memediasi kedua wali kelas, kepala sekolah mereka menghadirkan kedua orang tua anak yang bermasalah termasuk Jungkook di ruangannya.
"Ngga mau! Dia yang salah dulu," Seokjin tetap keras kepala,
"Maaf ya Hoseokie," Jungkook akhirnya angkat bicara, meski takut-takut.
"Kookie yang salah lupa naruh baju olah raga, biarin Kookie aja yang hukum ya pak," Jungkook meminta mereka melupakan kesalahan keduanya.
"Tetap Jinnie harus di skors karena gigit dan nendang kaki Hoseok nak," kata kepala sekolah mereka,
"Aku nendang karena reflek tau pak," Seokjin tetap membantah,
"Jinnie!" ibu Seokjin mendesis,
Sudah menyerah menghadapi putri kecilnya yang kelewat berani.
Pada akhirnya keduanya sama-sama di hukum. Dan di skors selama sehari di rumah.
"Asik kan Kook kita bisa di rumah gini," kata Seokjin bersemangat bukannya sedih sedang di skors,
Jungkook hanya mengangguk, salah-salah dia membuat Seokjin marah lagi.
"Ayo kita buat masalah lagi biar bisa main berdua di rumah, oke?"
- TBC
Jungkook sudah kuat sejak dini. Mentalnya hahhaha...
KAMU SEDANG MEMBACA
Lullaby ( KookJin)
RomanceSeokjin menyukai teman-teman kuliahnya. Ini dunia yang di harapkannya, mengabaikan apa yang di sembunyikan di balik mereka. *Ini Jin GS ya* Enjoy gaes! #1 jings #1 kimseokjin