25. Laki-laki Pilihan

318 79 30
                                    



Kembali saat Jinkook SMA,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kembali saat Jinkook SMA,

Jungkook terlihat linglung saat bangun tidur karena semalam dia pergi bersama teman-temannya untuk merayakan malam kelulusan mereka. Sementara pagi ini, Jungkook harus datang ke acara perpisahan di sekolah yang di nantikan semua orang.

Matanya masih merah karena dia pulang hampir dini hari dan rasanya sangat mengantuk.

Pintu menjeblak terbuka dan seseorang dengan pakaian kelulusannya muncul dengan berkacak pinggang.

"Sudah kubilang jangan pulang kemalaman!" katanya galak.

Sudah jelas mengomel karena Jungkook belum juga bersiap sementara dua jam lalu Seokjin sudah bangun dan sekarang dia yang menjemput Jungkook ke rumahnya.

"Boleh tidak sih ngga ikut perpisahan?" Jungkook rasanya ingin kembali tidur, dia terlalu ngantuk.

Seokjin mendekat dan menariknya turun dari tempat tidur.

"Banyak hal yang harus kita lakukan setelah ini," kata Seokjin cemberut,

Jungkook sudah akan mengatakan alasan lain tapi Seokjin tiba-tiba menciumnya.

Di bibir.

Jungkook terpaku karena ini adalah ciuman pertama mereka.

"Aku belum sikat gigi," ucap Jungkook setengah bengong,

Seokjin terkekeh,

"Aku kasih bonus kalau acara hari kita lancar," ucapnya mengedip sebelum mendorong Jungkook ke kamar mandi.

.

.

.

Masa kini,

Semua hal yang Jungkook lakukan dengan Seokjin adalah pertama untuk Jungkook. Seokjinlah teman pertama Jungkook. Lalu sampai akhirnya menjadi pacar pertama untuknya dan tentu ingin menjadi satu-satunya untuk Jungkook menjalani hidup selamanya.

Tidak peduli masa berganti dan banyak hal terlewati, Jungkook hanya ingin bertahan agar bisa tetap di sisi Seokjin.

"Seokjin ke sini, dan dia bilang, lebih baik membatalkan perjodohan kalian ketimbang harus melihatmu melepaskan impian Jungkook," ucap sang kakek,

Jungkook terkejut tentu saja, walau dia tahu Seokjin hanya terbawa emosi karena keputusan kakek mengenai apa yang akan di pilihnya di masa depan. Jungkook bukannya sepenuhnya mengikuti apa yang keluarganya putuskan tanpa memikirnya.

Jungkook pada akhirnya memang harus menyerah dengan apa yang dia inginkan, tapi bukan karena mereka. Jika ini demi Seokjin, dia bisa melakukan semua hal.

"Kakek tidak usah khawatir, aku akan menjelaskan padanya pelan-pelan. Kakek tahu Jinnie dengan sangat baik," ujar Jungkook yakin,

"Dia serius Jungkook, kakek bisa saja mempersulitmu," timpal sang kakek gelisah,

Lullaby ( KookJin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang