12. Anak nakal

447 102 22
                                    

Seokjin berjongkok, rasanya kakinya sudah tidak bisa menopang berat tubuhnya. Bukan karena lelah belanja, tapi karena di terlalu banyak minum. Mereka pergi berbelanja seperti rencana tapi tiba-tiba keinginan Seokjin berubah saat mereka mau pulang dan akhirnya keduanya pergi ke club.

Tidak masalah bagi mereka karena ada dua bodyguard yang menjaga keduanya. Seokjin juga menjamin keamanan mereka begitu Jungkook awalnya keberatan, lagian kalau masa muda tidak dimanfaatkan sebaik ini kapan lagi mereka benar-benar menikmatinya. Pikir Seokjin.

Seokjin awalnya hanya menikmati performance live band rock yang kebetulan tengah di pertunjukan, Jungkook memintanya tidak masuk kekerumunan karena kebiasanya suka menghilang. Jungkook membiarkannya hanya berjingkrak-jingkrak di kursinya.

Jungkook bersedia melakukan apapun agar kekasihnya bahagia tentu saja, dia tidak ingin mengekangnya, tapi juga tidak ingin dirinya dalam bahaya apalagi melihat tatapan laki-laki lain yang yang terang-terangan di tunjukan pada kekasihnya selama di dalam club. Tidak sopan!

"Kita bisa nonton di tempat yang lebih proper lagi loh sayang kalau mau," Jungkook mendekatkan dirinya ke sisi Seokjin, menghalau pandangan orang-orang menikmati tubuh Seokjin yang sudah hampir hilang kendali.

Seolah mengabaikan ada Jungkook dan dua penjaga di kanan kiri mereka dengan tubuh besar dan menyeramkan.

Jungkook tiba-tiba berfikir untuk mulai membesarkan tubuhnya lagi. Kebetulan, karena kesibukannya di kampus, dia jadi jarang sekali pergi ke gym. Pikiran itu segera di tepisnya saat Seokjin tiba-tiba merengek ingin pulang. Sepertinya dia sudah mengantuk. Setengah kesadarannya hilang karena minuman keras.

Sedikit minumnya, tapi cukup membuat isi kepalanya kabur.

Jungkook melirik kanan kiri, masih memastikan banyak laki-laki menatap ke arah pacarnya, Jungkook lalu menarik lengan Seokjin. Mendekatkan wajah mereka hanya sejengkal lalu menciumnya secara intens.

Sengaja melakukannya di depan semua orang termasuk dua penjaga mereka yang langsung menyembunyikan wajah mereka karena pemandangan kikuk itu. Jungkook memang tidak bisa melakukan ini di depan orang tua mereka, atau dia akan melakukannya saat mereka resmi menikah nanti, tapi dia bisa melakukannya di sini. Di depan para bajingan itu.

Jungkook menciumnya cukup lama sampai Seokjin meremas lengannya karena tidak bisa bernafas.

"Kookie!" ucapnya protes,

Jungkook terkekeh,

Panggilan itu selalu dia dengarkan setiap Seokjin mabuk dan tidak sadarkan diri. Seokjin sudah tidak memanggilnya dengan nama bayinya sejak mereka mulai kuliah. Katanya mereka sudah dewasa, sudah harus punya panggilan orang dewasa juga, tapi bagi Jungkook yang harus dewasa itu hanya dirinya.

Jungkook suka Seokjin yang kekananakan dan manja padanya.

Jungkook mengendongnya di punggungnya menuju tempat parkir karena Seokjin sudah tidak kuat berjalan. Jungkook memerintahkan salah satu bodyguard itu untuk mengambil alih mobilnya.

Sepanjang keluar dari club Seokjin terus bersenandung, dan mengoceh.

"Kookie aku sayang tahu sama kamu," katanya,

"Taulah, sayang banget kan?"

"Kamu ngga tahu,"

"Loh emang apa yang aku ngga tahu, dari kamu?"

Seokjin memicingkan matanya,

"Aku nangis waktu kak Tae bakal jadi suamiku,"

Jungkook berhenti, dia ingat. Waktu pertunangan mereka di umumkan, Seokjin sempat kabur dari rumah. Jungkook pikir Seokjin melakukannya karena dia menentang pertunangan itu, bukan karena membenci Taehyung.

Lullaby ( KookJin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang