26. Perjanjian

461 96 22
                                        

Seokjin bahkan terus muntah setelah sampai ke rumah Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seokjin bahkan terus muntah setelah sampai ke rumah Jungkook. Mungkin karena kondisi perutnya sedang tidak baik-baik saja dan juga stress. Isi perutnya terus keluar. Jungkook baru memanggil dokter pribadi keluarga mereka setelah membujuk Seokjin yang esoknya terlihat sangat pucat dan tidak bertenaga.

"Udah kamu ke kampus aja, dokter bentar lagi dateng kok," kata Seokjin,

Ada jadwal kelas Jungkook pagi, dan Seokjin tidak ingin Jungkook melewatkan karena menjaganya sakit.

"Engga sayang, mau nemenin kamu," tolak Jungkook khawatir.

Tepat saat ini bel apartemen Jungkook berbunyi yang artinya sang dokter sudah sampai rumah.

"Nurut ya, ngga mau aku tuh denger kamu SP karena ngga masuk kelas gara-gara aku," kata Seokjin,

Jungkook terlihat berat meninggalkan Seokjin, tapi juga tidak ingin Seokjin kesal karena dia tidak mengikuti keinginannya. Jadi Jungkook tetap pergi ke kampus saat dokter memeriksa Seokjin.

Jungkook buru-buru pulang ke rumah begitu kelasnya berakhir. Untungnya hanya satu mata kuliah untuk hari ini.

Sebelum Jungkook kembali, dokter pribadi mereka mengirimkan foto Seokjin yang tengah beristirahat dengan selang infus di lengannya. Efek alkohol yang terlalu kuat membuat Seokjin terus muntah tanpa henti sampai akhirnya menyebabkan tubuhnya dehidrasi.

Jungkook baru tenang setelah memastikan Seokjin bisa tidur tanpa merasa sakit lagi. Namun terlihat mata sembab Seokjin yang mungkin sudah menahan rasa sakitnya saat tidak ada Jungkook. Seokjin selalu menyimpan rapat-rapat semua hal sendirian.

"Mama khawatir banget, kamunya ngilang seharian dan sekarang sakit," bisik Jungkook begitu Seokjin bangun.

Tidak sepucat tadi, tapi tubuhnya masih terlihat lemah.

Seokjin hanya tersenyum tipis,

"Aku mau di sini aja, boleh kan?" tanyanya,

Jungkook mengenggam tangan Seokjin tanpa infus dan mengangguk.

"Boleh banget sayang," jawabnya.

Seokjin menarik nafasnya panjang dan menatap Jungkook.

"Kamu bakalan percaya sama aku kan?" tanyanya tiba-tiba,

Jungkook mengernyit, dia belum mengerti dengan maksud perkataan Seokjin yang ini.

"Percaya aku ngga bakal ninggalin kamu apapun yang terjadi," lanjut Seokjin.

Jungkook mengangguk, namun ada keraguan tersirat di wajahnya. Lebih tepatnya perasaan tidak tenang yang sulit diungkapkannya.

"Aku bakalan percaya sama kamu Jinnie, tapi kenapa kamu sampai lakuin ini? Kamu ke kakek dan bilang mau batalin pertunangan kita," tanya Jungkook sedih,

Jungkook awalnya akan menahan membahas ini, tapi perasaannya semakin gelisah begitu mendengar hal itu diucapkan kakeknya. Jungkook ingin memastikan kalau Seokjin tidak akan melakukan hal yang membuat Jungkook kehilangan sosok terkasihnya ini.

Lullaby ( KookJin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang