Bab XXIII

11 4 0
                                    

Pukul 12.02

"Hei bung sudah lama tidak bertemu, bagaimana kabar mu?" Tanya seorang pria timur berkulit coklat dengan rambut ikal nya. Dia adalah pemilik bar sekaligus teman bryan.

"Aku baik," jawab cesar dengan kondisi yang sudah terpengaruh oleh alkohol. Sudah banyak sekali ia meminum alkohol bahkan sampai sempoyongan.

"Oh ya ampun bung, kau tidak terlihat baik-baik saja. Ada apa dengan mu?"

"Istri ku, dia ingin berpisah dengan ku tapi aku tidak mau," jawab cesar menelungkupkan kepalanya di atas meja.

"Oh ya ampun kau pasti melakukan kesalahan bung, kau tahu wanita sangat sulit di pahami. Kau harus meminta maaf padanya jika kau melakukan kesalahan," ucap pria itu duduk di hadapan cesar. Terlihat beberapa botol alkohol sudah tidak lagi terisi.

"Ya aku tahu itu kesalahan besar, kesalahan besar yang sudah aku lakukan pada nya. Kau tahu aku sudah berselingkuh darinya."

Cesar kembali menuangkan botol alkohol ke dalam gelas kemudian meneguk nya hingga tak tersisa.

Pria itu terkejut mendengar perkataan cesar. "Oh astaga, kau harus minta maaf pada nya bung. Kau tahu, dia bisa saja murka jika kau tidak meminta maaf padanya," Seru pria itu dengan mimik wajah serius.

"Aku tahu aku-" Cesar tak meneruskan perkataan nya, tampak nya cesar sudah tidak bisa lagi minum. Pria itu seperti ingin muntah karena sangking banyaknya alkohol yang sudah ia minum. Bahkan ia saja sulit untuk berdiri, dan untunglah pria itu sigap membantu cesar agar pria itu tidak jatuh begitu saja.

"Astaga bung, kau tidak bisa muntah disini. Aku akan menelepon bryan untuk menjemput mu."

"Tidak, jangan hubungi dia. Aku akan menghubungi istri ku saja, aku akan minta maaf pada nya."

Pria itu mendudukan kembali cesar pada tempatnya semula. Sedangkan pria itu hanya menggeleng geleng menatap cesar.

"Baiklah,pastikan dia akan menjemput mu. Kau tidak bisa pulang dalam kondisi seperti ini."

Tentu saja ia tak ingin cesar berkendara dalam kondisi yang mabuk berat, itu akan sangat berbahaya.

"Kalau begitu ku tinggal sebentar ya."

Pria berkulit coklat itu pun meninggalkan cesar di tempatnya.

________

Sudah waktu tengah malam namun cesar tak kunjung pulang setelah perdebatan sore tadi, amera jadi khawatir dengan cesar. Entah kemana pria itu tanpa memberi kabar, bahkan telepon dari amera saja tidak dia angkat nya. Amera jadi tidak bisa tidur dan terus menunggu cesar kembali di ruang tamu. Hingga tiba-tiba saja telepon nya berdering, setelah di lihat ternyata itu dari cesar. Segera amera angkat tanpa basa basi.

"Kau dimana? Kenapa tidak pulang?" Tanya amera dengan khawatir melalui telepon nya.

"Aku di bar. Amera, aku ingin minta maaf pada mu, aku tahu aku salah kau berhak marah, memukul ku ataupun memaki ku. Tapi aku tak ingin bercerai, aku tak ingin amera. Tak bisa kah kau memberiku kesempatan kedua?" Ucap cesar dari seberang telepon. Amera sadari bahwa pria itu ternyata sedang mabuk.

"Apa kau mabuk? Ka-kau dimana sekarang?" Tanya amera tergesa-gesa melangkah menuju kamar nya untuk mengambil tas serta kunci mobil.

"Oh entahlah, aku tidak ingat."

"Tolong jawablah dengan jelas, aku tidak ingin kau pulang dalam kondisi seperti itu, akan sangat berbahaya. Biar aku menyusul mu, jadi katakan kau sedang dimana," ucap amera sedikit kesal karena jawaban cesar yang tak begitu jelas padahal sekarang dia sedang khawatir.

his farewell attemptTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang