Kegiatan kembali di lanjutkan bahkan nolan dan juga merisca sudah mengganti kostum yang lain. Beberapa kru juga sudah kembali fokus dalam pemotretan tersebut termasuk amera.
"Nolan, kau harus senyum sedikit," ucap amera mengintruksi nolan untuk tersenyum menghadap kamera.
"Tentu mera," jawab nolan dengan senyum aneh nya, sedangkan cesar yang melihat itu merasa geli. Apa nolan itu memang model profesional? Entah apa yang membuat amera sampai harus merekrut nya menjadi model, padahal di luar sana ada banyak model yang profesional daripada nolan.
Jika tidak karena pekerjaan amera, cesar mungkin tidak akan sesabar itu. Tapi untung lah pria itu masih sabar, setidaknya dengan begitu pekerjaan amera jadi berjalan dengan baik.
Setelah menunggu lama akhirnya jam istirahat tiba, semua orang tampak nya sudah membubarkan diri untuk beristirahat ataupun sekedar makan siang. Namun amera masih terus berada disana sambil menatap kamera yang tadi nya di gunakan dalam pemotretan tersebut. Cesar pun menghampiri amera yang tengah berdiri sendirian disana.
"Kau sedang apa?" Tanya cesar penasaran dengan apa yang kini wanita itu lakukan.
"Melihat hasil pemotretan nya, aku harus memilih yang bagus."
Ternyata amera sedang melihat hasil pemotretan nolan dan juga merisca dengan bermacam pose. Namun cesar tak begitu tertarik, tentu saja karena ia masih merasa kesal dengan nolan.
"Huh membosankan," ujar cesar memutar bola mata dengan malas seraya melipat kedua lengan nya di depan dada.
"Kenapa kau bicara begitu, coba kau lihat dulu yang mana yang bagus."
Wanita itu menyodorkan kamera untuk ia perlihatkan kepada cesar. Ia bingung harus memilih yang mana jadi ia ingin meminta pendapat cesar, karena hanya dia yang kini tengah berada disana sedang kan yang lain sudah pergi membubarkan diri.
"Tidak ada yang bagus."
"Kenapa kau malah bicara seperti itu, menurut ku semua nya bagus," ucap amera cemberut hingga mulut nya manyun ke depan. Ia perhatikan terus hasil pemotretan tersebut.
"Dari banyak nya model Kenapa kau harus memilih nolan, aku bisa mencarikan model yang lebih profesional dari pada dirinya."
Amera masih tidak mengalihkan pandangan nya dari kamera membuat cesar jengkel.
"Entahlah, alessa yang memilih nya. Jadi mana mungkin juga aku membatalkan kerja sama nya," ucap amera santai. Benar yang di katakan wanita itu, ia memang menyerahkan bagian model nya pada alessa. Tapi tidak menyangka bahwa alessa malah memilih nolan sebagai model laki-laki nya.
"Kalau begitu batalkan saja kerja sama dengan nya, urusan kompensasi biar aku saja yang urus."
Cesar masih tidak suka dengan nolan, dari banyak nya model di luar sana kenapa mereka harus memilih nolan. Ia tentu bisa mencarikan model yang lebih profesional dari pada nolan.
Amera menghela napas kemudian menoleh ke arah cesar. "Tidak bisa cesar, proyek ini sudah 80 %. Jadi aku tidak mungkin membatalkan nya, lagipula nolan itu juga model profesional."
"Apa nya yang profesional," sindir cesar mengingat kembali bagaimana nolan bekerja yang menurut cesar tidaklah profesional.
Amera menghela napas, sejak tadi cesar tampak begitu jengkel kepada nolan, entah apa yang salah pada nolan hingga membuat nya jadi seperti itu. Ia kemudian kembali menaruh kamera ke atas meja dan menghadap ke arah cesar.
"Kenapa kau marah pada nya, dia bahkan tidak punya salah apapun pada mu," ucap amera dengan santai seraya kedua tangan yang ia lipat di depan dada.
"Katakan pada ku, apa dia punya salah pada mu hingga membuat mu marah seperti ini,hm?" Tanya amera, tentu cesar marah karena ada sebab nya. Tak mungkin seseorang marah karena tidak ada alasan apapun, pasti ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
his farewell attempt
RomanceDeskripsion: Dua tahun menikah amera tak pernah merasakan kehangatan dalam pernikahan tersebut. Kedua pasangan tersebut tidak pernah saling mencintai, mereka menikah karena di jodohkan oleh pihak keluarga bukan keinginan mereka sendiri. Dan pada akh...