Bab XXX

4 0 0
                                    

__________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________

Tolong tinggalkan komentar anda di bawah, bagaimana pendapat anda mengenai cesar? Menurut kalian cesar itu redflag atau kah greenflag?

________

🌼

🌼

🌼

Happy reading
_

________


Di perjalanan pulang, cesar melirik amera sejenak. Wanita itu tampak melamun menatap ke depan, entah apa yang sedang wanita itu pikirkan sampai melamun seperti itu. Namun cesar sedikit yakin bahwa amera tampak nya masih memikirkan perkataan sang kakek tadi. Jujur saja cesar sangat menyukai anak kecil, bahkan saat ponakan nya lahir ia juga sangat menginginkan seorang anak kedepan nya. Namun ia juga tidak bisa memaksakan amera untuk memberikan nya keturunan, jika memang amera tak ingin punya anak, cesar bahkan tidak masalah. Ia masih bisa mengadopsi seorang anak.

"Jangan terlalu di pikir kan," ucap cesar setelah lama nya bergeming.

Amera menoleh ke arah cesar kemudian mengulum bibirnya. "Aku rasa yang dikatakan oleh kakek tadi benar, mungkin kau bisa memiliki anak dengan kekasihmu."

Sontak saja perkataan amera membuat cesar terbelalak kaget, bahkan ia sampai menoleh ke arah amera dengan tatapan heran.

"Kau ini bicara apa, aku sudah katakan bahwa aku tidak punya hubungan apa-apa lagi dengan cassie."

Kesal cesar hingga tangan nya erat menggenggam kemudi. Padahal tadinya ia hanya ingin menghibur amera tapi wanita itu malah mengungkit masalah tersebut.

"Oh benarkah sayang sekali," ucap amera menghela napas dengan raut wajah yang bahkan membuat cesar jengkel. Entah mengapa wanita nya itu malah terlihat kecewa bukan nya malah senang. Cesar sungguh tidak tahu apa yang sebenarnya wanita itu pikirkan.

"Ku rasa kau terlalu banyak pikiran hingga bicara mu jadi melantur, ku beritahu saja pada mu bahwa aku tak akan punya anak dari wanita lain, ku perjelas sekali lagi, itu tak akan perna terjadi."

Amera terkekeh rendah, kalian baca itu? Mungkin bagi siapa pun yang kini sedang berada di posisi amera tidak akan mudah percaya dengan perkataan pria yang sebelumnya telah berselingkuh. Karena sebelumnya kepercayaan nya telah di hancurkan, jadi mungkin tak akan mudah lagi percaya begitu saja.

"Anggap saja aku percaya dengan perkataan mu," ujar amera dengan senyum seringai nya. Konyol jika ia harus percaya lagi pada cesar setelah apa yang telah pria itu lakukan padanya.

his farewell attemptTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang